Netanyahu Puji Trump : Rencana Gaza Disebut Revolusioner Untuk Israel

RAKYAT NEWS, JAKARTA – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memberikan pujian yang sangat tinggi kepada Presiden Amerika Serikat Donald Trump karena usulannya mengenai Jalur Gaza disebut Revolusioner untuk Israel.

Netanyahu mengungkapkan apresiasinya ini dalam rapat kabinet pada hari Minggu (9/2) setelah kunjungannya ke AS yang sangat disoroti sebagai “kunjungan bersejarah.”

“Presiden Trump datang dengan pendekatan yang benar-benar berbeda, jauh lebih baik bagi Israel, pendekatan yang kreatif dan revolusioner sedang kami diskusikan,” kata Netanyahu, dikutip AFP.

“Dia sangat bertekad menerapkan itu dan saya percaya ini akan membuka banyak sekali peluang bagi kita.” ujarnya.

Netanyahu juga menyampaikan bahwa diskusi dengan Trump mencakup pencapaian yang dapat menjamin keamanan Israel untuk beberapa generasi ke depan.

Setelah kembali dari Amerika Serikat dan bertemu dengan Trump pekan lalu, Netanyahu hadir dalam rapat kabinet.

Dalam pertemuan tersebut, Trump menyatakan bahwa pemerintah AS akan mengambil alih kendali Jalur Gaza, dan bertanggung jawab atas pembongkaran semua bom yang ada di sana serta kepemilikan senjata.

Presiden AS juga berjanji untuk meningkatkan ekonomi di Gaza, memberikan lapangan pekerjaan, dan menyediakan perumahan tanpa batas bagi warga setempat.

Walaupun demikian, sebelum rencana tersebut, Trump mengusulkan untuk memindahkan sebagian warga Gaza ke negara lain. Usulan ini menuai kritik dan penolakan dari berbagai negara termasuk Indonesia.

Negara-negara yang menolak gagasan tersebut menilai bahwa itu bisa dianggap sebagai pemindahan paksa penduduk Gaza, memperpanjang penjajahan Israel, dan merusak prospek solusi dua negara.

Ditengah respons global yang keras, Netanyahu semakin memperkeruh keadaan dengan memberikan pernyataan tak terduga. Saat diwawancarai di sebuah saluran TV, dia mengusulkan bahwa negara Palestina bisa berada di “Arab Saudi.”