Wajo, Rakyat News – Kampanye Pilkada Wajo sisa menghitung hari. Jika tak ada aral, penetapan Amran Mahmud- Amran SE (PAMMASE) sebagai calon bupati dan wakil bupati diputuskan pada 12 Februari 2018.

PAMMASE pun meyakini bisa lolos sebagai kontestan dan siap menjaga Pilkada Wajo 2018 berlangsung dengan damai.

Bagi Amran Mahmud, kampanye damai bukanlah hal baru baginya. Ia sudah sampaikan sejak berniat maju sebagai calon bupati Wajo bersama Amran SE.

“Jadi kami tinggal meneruskan ajakan sekaligus seruan pilkada damai dan bermartabat,” ucap Amran Mahmud, Minggu (4/2).

Dosen di IAI As’adiyah Sengkang ini mengajak pasangan calon lainnya untuk menciptakan pemilu damai dengan cara tidak melakukan kampanye provokatif.

Ia mengatakan, kampanye merupakan momentum untuk menawarkan program kepada masyarakat. “Kampanye ini adalah momentum adu argumen, adu gagasan, dan adu ide bagi setiap pasangan calon,” katanya.

Ia berharap, komitmen kampanye dan pilkada damai yang disepakati nantinya oleh pasangan calon jangan hanya seremonial semata, tetapi diaplikasikan dalam seluruh tahapan pilkada.

Mantan wakil bupati Wajo ini juga menempatkan pasangan BARAKKA sebagai mitra dalam berdemokrasi. Bukan menempatkannya sebagai lawan. Sebab baginya, semua kontestan adalah putra terbaik Wajo.

Sesuai tahapan pilkada, kampanye Pilkada Wajo dimulai pada 15 Februari 2018. Di sini pulalah 7 parpol pengusung PAMMASE mulai total bergerak. Masing-masing PPP, Demokrat, PDIP, PAN, NasDem, PKS dan PBB.

“Kita ingin pilkada terselenggara dengan jujur, adil, dan damai. Beda jaket, simbol, dan jari yang diacungkan, semoga tidak terpecah-pecah sebagai warga Wajo,” pungkas Amran Mahmud.

Amran SE menambahkan, komitmen kampanye damai itu yakni mengubur kampanye hitam dengan cara tidak lagi melakukan kampanye provokatif dan isu negatif.

“Jaga komitmen dalam berdemokrasi, dan jangan rusak persaudaraan yang ada, dan siapa pun yang itulah pilihan rakyat Wajo,” tegas Amran SE. (*)