RAKYAT NEWS, JAKARTA – Rapat di Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) pada Selasa (11/2) telah mengubah rencana efisiensi anggaran sebesar Rp306,69 triliun di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Dari 16 kementerian/lembaga (K/L) yang awalnya terhindar dari pemotongan anggaran, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) termasuk di dalamnya.

Awalnya, anggaran mereka sebesar Rp2,4 triliun tetapi kini Plt Kepala BPKP, Muhammad Yusuf Ateh, mengungkapkan bahwa mereka akhirnya dipotong sebesar Rp471 miliar pada malam sebelumnya.

Sekretaris Utama BPKP, Ernadhi Sudarmanto, menjelaskan bahwa perubahan ini terjadi setelah pertemuan di Kemensetneg di mana ia hadir bersama dengan seluruh sekretaris jenderal (sekjen) K/L.

“Kemarin (benar ada pertemuan dengan Mensesneg Prasetyo Hadi), saya datang. (Mulai) pagi ini ditindaklanjuti (hasil pertemuan di Kemensetneg), semua K/L akan bertemu mitra kerjanya (masing-masing komisi DPR RI),” ucapnya selepas Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi XI DPR RI di Jakarta Pusat, Rabu (12/2).

Ernadhi juga menyatakan bahwa mereka mengetahui adanya penghematan sebesar Rp471 miliar, namun perlu dilihat di bagian mana penghematan tersebut harus dilakukan.

“Kami juga tahu-tahu ada angka (efisiensi Rp471 miliar). Kita lihat seperti apa (pos yang harus dihemat),” sambung Ernadhi.

Ernadhi juga menyatakan bahwa mereka mengetahui adanya penghematan sebesar Rp471 miliar, namun perlu dilihat di bagian mana penghematan tersebut harus dilakukan.

Ernadhi tidak menjelaskan secara pasti apakah angka penghematan tersebut didorong oleh Kementerian Keuangan atau Kemensetneg, namun ia menegaskan bahwa besaran penghematan muncul setelah pertemuan dengan Prasetyo Hadi Cs.

Ernadhi juga tidak merincikan siapa yang mewakili Kemenkeu dalam pertemuan di Kantor Kemensetneg tersebut. Dirjen Anggaran Isa Rachmatarwata baru saja ditangkap oleh Kejaksaan Agung beberapa hari yang lalu karena kasus korupsi Jiwasraya.

“Tadi malam ada (lanjutan pembahasan) tim BPKP dengan tim Direktorat Jenderal Anggaran (DJA Kemenkeu). Saya tidak tahu persisnya (siapa yang menyodorkan angka efisiensi), tapi tadi malam baru (diberi tahu),” tutur Ernadhi.

“Spirit kita sama, efisiensi … Sebenarnya dari awal kalau kita akan mengikuti efisiensi, efisiensi BPKP juga tidak ada salahnya. Intinya hasil harus tetap (baik), kontribusi harus tetap, kualitas harus tetap. Ada ruang-ruang untuk itu,” imbuhnya.

YouTube player