RAKYAT NEWS, JAKARTA – Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Hasan Nasbi menegaskan bahwa efisiensi anggaran tidak akan memengaruhi alokasi dana untuk beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan layanan pendidikan bagi masyarakat Indonesia.

“Jadi pemerintah memastikan bahwa layanan pendidikan yang seperti apa misalnya, daya operasional perguruan tinggi itu tidak akan terdampak. KIP tidak akan terdampak. Beasiswa-beasiswa akan dilanjutkan,” kata Hasan, Jakarta Pusat, dikutip dari Antara, Jumat (14/02/2025).

Hasan menjelaskan bahwa saat ini semua kementerian dan lembaga sedang melakukan penyesuaian anggaran agar lebih efisien.

Ada empat hal yang akan tetap mendapat dana sesuai Instruksi Presiden (Inpres) nomor 1 tahun 2025 mengenai Efisiensi Belanja Anggaran Pemerintah tahun 2025, yakni gaji pegawai, prioritas pegawai, layanan publik, dan bantuan sosial.

Menurut Hasan, pendidikan merupakan bagian dari layanan publik, sehingga dana untuk pendidikan tidak akan terdampak penghematan anggaran.

Pendidikan juga merupakan bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) yang menjadi prioritas utama, sehingga alokasi anggaran yang mendukung peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia akan dipertahankan.

Hasan menegaskan bahwa penghematan yang terjadi dalam bidang pendidikan hanya berlaku untuk hal-hal yang dianggap bersifat seremonial dan tidak berdampak langsung pada layanan publik.

Contoh penghematan tersebut mencakup pengurangan anggaran untuk pembelian alat tulis kantor (ATK), forum group discussion (FGD), dan monitoring evaluasi (monev).

Dengan kemajuan teknologi saat ini, kegiatan evaluasi dan kajian dapat dilakukan secara online melalui aplikasi telekonferensi.

“Jadi percayalah bahwa kalau yang dikhawatirkan adalah biaya kuliah, kalau yang dikhawatirkan adalah soal KIP kuliah, yang dikhawatirkan soal apa lagi? Beasiswa? Itu merupakan bagian dari layanan yang dijamin oleh pemerintah akan dipenuhi,” kata Hasan.