RAKYAT NEWS, JAKARTA – Komisi Yudisial (KY) kini menerapkan konsep work from anywhere (WFA) dengan bekerja satu hari dalam seminggu dari lokasi manapun.

Penerapan metode ini dilakukan sebagai bagian dari upaya penghematan anggaran sesuai petunjuk dari Presiden Prabowo Subianto. WFA pertama kali diterapkan pada Jumat (14/2/2025) untuk mengurangi penggunaan daya listrik yang digunakan.

“Betul, ada WFA. Karena salah satu penghematan dilakukan terhadap daya listrik, maka kami harus berhemat dengan cara WFA satu hari kerja setiap minggunya,” kata Sekretaris Jenderal KY Arie Sudihar dilansir Antara, Jumat (14/2).

Langkah WFA diambil oleh KY sebagai bagian dari usaha untuk menghemat pengeluaran. Sejalan dengan rencana efisiensi anggaran, KY mengalami pemangkasan anggaran sebesar Rp 74.700.000.000 (Rp 74,7 miliar).

“(WFA) dimulai hari Jumat ini. Sampai kapan? Akan kami evaluasi setiap bulannya,” ujar Arie.

Sebelumnya, Wakil Ketua KY, Siti Nurdjanah, telah menjelaskan bahwa KY berhasil mengalokasikan efisiensi sebesar Rp 74,7 miliar. Efisiensi tersebut merupakan hasil dari peninjauan kembali alokasi anggaran sebesar Rp 100 miliar.

Padahal, anggaran awal yang telah dialokasikan untuk KY pada tahun 2025 adalah sebesar Rp 184.526.343.000. Namun, setelah efisiensi dilakukan, anggaran efektif KY menjadi Rp 109.826.343.000.

“Rincian efisiensi, antara lain, listrik, air di pusat dan daerah, sewa kantor penghubung KY di 20 wilayah, sewa kendaraan dinas, belanja BBM, operasional pimpinan, belanja jamuan, dan honor-honor,” kata Siti saat rapat bersama Komisi III DPR RI di Jakarta, Rabu (12/2).

Siti juga menekankan bahwa pemangkasan anggaran berdampak pada layanan publik dan penerapan Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim (KEPPH). Oleh karena itu, KY mengajukan peningkatan anggaran menjadi Rp 172.933.843.330.