UK Pact dan WRI Indonesia Gelar News Room Challenge di Makassar, Dorong Mobilitas Berkelanjutan
RAKYAT.NEWS, MAKASSAR – Program UK Partnership for Accelerating Climate Transition Indonesia (UK Pact) bersama WRI Indonesia, mitra konsorsium ARUP, dan Vital Strategis menggelar acara News Room Challenge yang bertujuan untuk mendorong mobilitas berkelanjutan di Kota Makassar.
Program Lead WRI Indonesia, Dimas Fadhil, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program dari Kedutaan Besar Inggris (Kedubes UK) di Indonesia.
WRI Indonesia menjadi konsorsium yang menerima mandat untuk mengimplementasikan dana hibah dari Kedutaan Inggris dengan tujuan utama mendorong mobilitas berkelanjutan di Kota Makassar.
“Kami sangat berharap dengan kegiatan ini, masyarakat Makassar semakin sadar dan mendukung upaya menciptakan mobilitas yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. Ini sejalan dengan komitmen Walikota Makassar yang kerap menekankan pentingnya konsep Low Carbon di kota ini,” kata Dimas dalam kegiatan yang berlangsung di Hyatt Place, Makassar, Rabu (19/2/2025).
Lebih lanjut, Fadhil menegaskan bahwa program ini telah berjalan sejak tahun 2022 dan terus berkolaborasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Makassar untuk menciptakan inovasi dalam sistem transportasi yang lebih berkelanjutan.
“Kami berharap inisiatif ini bisa memberikan energi positif untuk pemerintah, dan tentunya media memegang peranan penting dalam menyebarkan informasi kepada masyarakat agar mendukung kebijakan-kebijakan yang pro terhadap mobilitas berkelanjutan,” tambahnya.
Fadhil juga menekankan pentingnya dukungan dari media untuk menjangkau lebih banyak masyarakat.
“Peran media sangat krusial dalam menyosialisasikan hasil kajian dan advokasi yang telah kami lakukan. Dengan peran media, kami yakin Dinas Perhubungan Makassar akan mendapatkan dukungan penuh dari publik untuk mendorong kebijakan yang mendukung mobilitas berkelanjutan,” ujarnya.
Sementara itu, Dishub Kota Makassar melalui Kepala Bidang Angkutan Umum, Jusman, mengungkapkan ada 11 penyebab utama kemacetan yang terjadi di Kota Makassar. Meski demikian, ia menjelaskan bahwa penyebab kemacetan dapat dirangkum menjadi empat faktor utama yang perlu perhatian khusus.
Empat faktor utama yang menjadi akar dari permasalahan ini, yakni pilihan mobilitas masyarakat, perubahan kondisi alam, sistem dan infrastruktur transportasi, serta regulasi dan penataan ruang.
“Sebagian besar warga Makassar memilih kendaraan pribadi untuk keperluan sehari-hari. Ini menjadi tantangan utama bagi pemerintah untuk menciptakan sistem transportasi yang lebih efektif dan ramah lingkungan,” jelas Jusman.
Data terakhir yang diterima oleh Dishub Makassar menyebutkan, jumlah penduduk Kota Makassar mencapai 1.474.939 jiwa dengan angka pertumbuhan penduduk sebesar -0,29%.
Jusman menambahkan, bahwa di antara jumlah penduduk tersebut, sebanyak 92% memilih kendaraan pribadi sebagai alat transportasi utama mereka.
“Mobilisasi manusia di Kota Makassar didominasi oleh kendaraan roda dua, yang mencapai 75%. Ini menjadi faktor besar dalam kemacetan yang terjadi setiap hari,” ungkap Jusman.
Kota Makassar memiliki total 1.244 ruas jalan, namun 237 ruas jalan di antaranya tercatat sebagai jalan yang paling padat dan sering mengalami kemacetan.
Ke depan, Jusman berharap dengan adanya perhatian pada faktor-faktor ini, pemerintah bisa lebih fokus dalam merencanakan pembangunan infrastruktur yang lebih mendukung mobilitas berkelanjutan di Makassar, serta mendorong masyarakat untuk beralih ke transportasi umum dan ramah lingkungan.
Oleh karena itu, diharapkan hasil dari kegiatan ini dapat memberikan dampak positif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mobilitas yang ramah lingkungan di Kota Makassar, serta mendukung upaya pemerintah dalam mencapai visi jangka panjang untuk kota yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Dengan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan semakin meningkatnya kesadaran dan perbaikan dalam sistem transportasi, kemacetan di Kota Makassar dapat diminimalisir, sehingga mobilitas warga dapat lebih lancar dan efisien.
Selain itu, diharapkan Makassar juga dapat menjadi contoh kota yang berhasil dalam menerapkan mobilitas berkelanjutan dan ramah lingkungan, sejalan dengan komitmen global terhadap perubahan iklim
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan