RAKYAT NEWS, YOGYAKARTA – Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menanggapi tagar #IndonesiaGelap yang viral di media sosial. Ia menilai bahwa kondisi negara saat ini tidak seluruhnya gelap dan banyak juga yang terang.

Menurutnya, sebagian besar kebijakan pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto layak dihormati dan dianggap sebagai kebijakan yang jelas. Hal ini disampaikan di Balairung Universitas Gadja Mada (UGM), Sleman, D.I. Yogyakarta, pada hari Kamis

“Oh tidak, tidak seluruhnya ‘gelap’. Banyak juga yang ‘terang’ dan yang terang itu tidak perlu diprotes ‘kan,” ujar Mahfud, dikutip dari Republika.

Menurutnya, meskipun ada kebijakan yang patut dikritik, bukan berarti seluruh kebijakan pemerintah buruk. Mahfud memberikan contoh program Makanan Bergizi Gratis (MBG) sebagai salah satu kebijakan yang patut diapresiasi.

“Saya kira bagus sebagai sebuah program,” ujar dia.

Selain itu, Mahfud juga mengomentari kebijakan efisiensi pengeluaran anggaran yang sedang dilakukan oleh pemerintah saat ini. Menurutnya, langkah efisiensi ini diperlukan untuk mengoptimalkan penggunaan anggaran negara.

“Siapa yang bilang efisiensi itu jelek? Sejak zaman Orde Baru kita marah karena negara tidak efisien, lalu reformasi juga keluar karena anggaran negara tidak efisien,” tutur Mahfud.

Mahfud juga mengingatkan bahwa isu inefisiensi sudah menjadi masalah sejak masa Orde Baru. Dia mengutip data dari ekonom Sumitro Djojohadikusumo, ayah dari Presiden Prabowo, yang menyatakan bahwa tingkat inefisiensi saat itu mencapai 30 persen.

“Nah, sekarang itu mungkin melanjutkan temuan ayahnya Pak Prabowo, harus efisiensi kita lanjutkan. Kita hormati itu,” ujar dia.

Namun, Mahfud menekankan pentingnya penerapan efisiensi secara selektif agar tidak sembarangan memangkas anggaran di sektor-sektor yang sebenarnya membutuhkan perhatian ekstra.