“Tetapi harus dikritik. Kalau lalu bidang ini (asal dipotong) 10 persen, bidang ini 20 persen, bidang ini 60 persen. Nah, dipotong-potong gitu ‘kan kurang,” ujar dia.

Mahfud juga menegaskan bahwa efisiensi harus ditujukan pada pengeluaran negara yang tidak efisien seperti kickback dalam proyek, perjalanan dinas yang tidak penting, serta gaya hidup mewah pejabat yang dibiayai oleh anggaran negara.

“Nah, saya kira itu harus diefisienkan, dan Pak Prabowo betul menurut saya,” tutur Mahfud.