“BRICS dibentuk untuk tujuan yang buruk, dan sebagian besar negara di dalamnya sebenarnya tidak menginginkannya. Mereka bahkan tidak mau membicarakannya sekarang karena takut. Saya bilang kalau mereka mau bermain dengan dolar, mereka akan dikenakan tarif 100 persen,” tutupnya.

Beberapa tahun terakhir, terutama Rusia dan China, negara-negara anggota BRICS telah berupaya menemukan alternatif selain dolar AS.

Langkah ini dianggap sebagai upaya untuk mengurangi ketergantungan terhadap dolar dalam transaksi perdagangan dan sebagai cadangan mata uang.

Dengan ancaman tarif besar yang dilayangkan Trump, usaha BRICS untuk menciptakan mata uang baru menghadapi cobaan yang signifikan. Sejauh ini, belum ada tanggapan resmi dari negara-negara BRICS terkait ancaman tersebut.