15 BUMN Merugi, Danareksa Targetkan Restrukturisasi Tuntas Tahun Ini
RAKYAT NEWS, JAKARTA – PT Danareksa (Persero) mencatat bahwa saat ini masih terdapat 15 perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengalami kerugian. Harapannya, nasib perusahaan tersebut bisa diputuskan dalam tahun ini.
Direktur Utama Danareksa Yadi Jaya Ruchandi menyatakan bahwa meskipun masih banyak BUMN yang mengalami kerugian, namun jumlahnya telah berkurang dari sebelumnya, yang sebanyak 21 perusahaan.
“InsyaAllah atas seluruh yang sudah diamanahkan ke PPA (Perusahaan Pengelola Aset) sebesar 15, sisa 15 dari 21 sebelumnya, itu dicanangkan untuk dapat diselesaikan tahun ini juga,” ujar Yadi dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI, Senin (10/3).
PT PPA merupakan anak perusahaan Danareksa yang memiliki peran khusus dalam menangani restrukturisasi BUMN, termasuk perusahaan pelat merah yang tidak lagi berkelanjutan dan tidak memberikan kontribusi, sehingga perlu dibubarkan.
Berdasarkan data Danareksa, 15 BUMN tersebut antara lain PT Amarta Karya (Persero), PT Barata Indonesia (Persero), PT Boma Bisma Indra (Persero), PT Industri Kapal Indonesia (Persero), dan PT Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero).
Selain itu, terdapat juga PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero), PT Djakarta Lloyd (Persero), PT Varuna Tirta Prakasya (Persero), dan PT Persero Batam.
Lalu, terdapat juga PT Inti (Persero), Perum Percetakan Negara Republik Indonesia (PNRI), PT Indah Karya (Persero), PT Semen Kupang (Persero), PT Primissima (Persero), dan PT PANN Pembiayaan Maritim.
Hingga kini, ke-15 BUMN tersebut masih berada dalam program restrukturisasi atau revitalisasi. Oleh karena itu, belum dapat dipastikan perusahaan mana yang berpotensi untuk ditutup.
“Di sini mungkin beberapa kali sudah Bapak berinteraksi dengan PT PPA, yang mengelola saat ini, mengelola 15 BUMN SKK dan 1 anak usaha titip kelola, namanya itu khususnya terkait dengan melakukan restrukturisasi atas BUMN-BUMN tersebut,” jelas Yadi.

Tinggalkan Balasan