RAKYAT.NEWS, JAKARTA – Koalisi Masyarakat Sipil Reformasi Sektor Keamanan melakukan protes pada ruang rapat Panitia Kerja Revisi UU TNI di Hotel Fairmont, Sabtu (15/3) sore.

Ada tiga orang yang tiba di depan ruang rapat Komisi I DPR dan pemerintah sekitar pukul 17.49 WIB. Mereka membawa poster dengan kritikan dan langsung masuk ke dalam ruang rapat.

Salah satu perwakilan koalisi, Wakil Koordinator KontraS Andri Yunus, menunjukkan poster di ruang rapat dan menyuarakan protes terhadap proses Revisi UU TNI yang dianggap tertutup.

“Kami dari Koalisi Reformasi Sektor Keamanan pemerhati di bidang pertahanan, hentikan karena tidak sesuai ini diadakan tertutup,” tegasnya mengutip CNN Indonesia.

Selanjutnya, petugas keamanan segera mengeluarkan Andri dari ruangan dan menutup pintu rapat serta mengamankan lokasi.

Protes dari koalisi sipil terus berlanjut dengan teriakan dari luar ruangan untuk menghentikan rapat.

“Bapak ibu yang terhormat, yang katanya ingin dihormati, kami menolak adanya pembahasan didalam, kami menolak adanya Dwifungsi ABRI, hentikan proses pembahasan RUU TNI,” imbuhnya.

Komisi I DPR bersama pemerintah melanjutkan rapat Panitia Kerja terkait revisi Undang-Undang TNI di Hotel Fairmont, Jakarta Pusat, pada Sabtu (15/3) hari ini.

Anggota Komisi I DPR dari Fraksi PDIP TB Hasanuddin menyatakan bahwa rapat sejak Jumat (14/3) kemarin, telah membahas 40 persen dari total 92 Daftar Inventarisasi Masalah (DIM). Rencananya, pembahasan akan selesai pada rapat hari ini.

“Semalam kita baru bisa menyelesaikan sekitar 40 persen dari jumlah DIM. Saya tidak hafal persin kira-kira seperti itu. Itu yang kita selesaikan dari 92 DIM,” ujar Hasanuddin.