Pemilihan penerima bantuan dilakukan langsung oleh PLN dengan memastikan penerima bantuan terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial Republik Indonesia. Sebagai informasi, biaya penyambungan listrik satu rumah termasuk dengan instalasi listrik dalam rumah, pemeriksaan instalasi dan sertifikat laik operasi yang ditetapkan pemerintah, token dan materai sekitar Rp 800 ribu sampai Rp 1 juta.

Baca Juga : PLN Siap Bangun SPKLU di Kantor Gubernur Sulawesi Selatan

Haryanto menargetkan lebih dari 18 ribu keluarga pra sejahtera akan menerima bantuan biaya penyambungan listrik dari hasil VCRR yang diselenggarakan tahun ini.

“Khusus Jawa, Madura, Bali targetnya lebih dari 8.000. Target tersebut dapat tercapai kalau target jarak lari dan bersepeda diselesaikan oleh peserta,” paparnya.

Haryanto pun mengajak seluruh peserta dapat segera menyelesaikan target jarak lari atau bersepedanya agar donasi yang terkumpul dapat maksimal.

Salah seorang warga yang mendapat biaya penyambungan listrik dari program VCRR, Jamingah, merasa senang kini rumahnya dipasok listrik langsung dari jaringan PLN.

Sebelumnya untuk memenuhi kebutuhan listrik, Ia menumpang dari tetangga dengan membentangkan kabel. Cara ini membuat Jamingah dan keluarga kesulitan dalam menggunakan peralatan kelistrikan, sebab daya listrik yang terbatas.

Setelah mendapat penyambungan listrik, kini anak Jamingah pun bisa belajar dengan waktu yang lebih fleksibel karena penerangan di rumahnya dilistriki langsung dari jaringan PLN, sehingga pasokan listriknya jauh lebih andal.

Dia pun berharap, PLN semakin sukses dan terus memberikan bantuan kepada masyarakat kurang mampu seperti dirinya.

“Terima kasih PLN, semoga semakin maju dan pelayanannya lebih baik lagi,” ungkapnya.

Sementara itu, atlet lari nasional yang ikut serta dalam PLN Mobile VCRR, Agus Prayogo mengapresiasi kegiatan yang diinisiasi oleh PLN.