RAKYAT NEWS, JAKARTA – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, mengumumkan bahwa Indonesia akan memasuki musim kemarau.

“La Nina telah berakhir. Artinya, musim kemarau akan normal. Semoga cuaca kondusif,” ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati.

Dwikorita menjelaskan bahwa musim kemarau di Indonesia akan dimulai perlahan-lahan mulai Maret ini hingga April mendatang. Beberapa wilayah di Indonesia akan terpengaruh.

“Awal musim kemarau umumnya berkaitan erat dengan peralihan angin monsun Asia atau angin daratan beralih menjadi angin monsun Australia yang aktif,” ujar Dwikorita.

Dwikorita menyarankan kepada sektor pertanian untuk menyesuaikan jadwal tanam di wilayah-wilayah yang diperkirakan akan mengalami musim kemarau lebih awal atau lebih lambat.

Hal tersebut termasuk memilih varietas tanaman yang tahan kekeringan dan mengelola air dengan baik di daerah yang kemarau lebih kering dari biasanya.

Di sisi lain, daerah yang mungkin mengalami musim kemarau lebih basah disarankan untuk memperluas lahan sawah guna meningkatkan hasil pertanian.

Untuk mengurangi risiko kebakaran hutan dan lahan (karhutla), sektor kebencanaan juga harus meningkatkan kewaspadaan, terutama di daerah rawan yang diperkirakan mengalami musim kemarau dengan curah hujan normal atau di bawah normal.

Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Ardhasena Sopaheluwakan, menyebutkan bahwa musim kemarau tahun ini dipengaruhi oleh kondisi iklim normal tanpa pengaruh signifikan dari fenomena iklim laut seperti ENSO dan IOD.

Meskipun demikian, hal ini tidak berarti tidak akan ada hujan karena beberapa wilayah Indonesia mungkin mengalami musim kemarau di atas normal yang dapat menyebabkan akumulasi hujan musiman lebih tinggi dari biasanya.

“Jadi utamanya adalah karena tidak adanya dominasi iklim global seperti El Nino, La Nina, dan IOD sehingga prediksi kami iklim tahun ini normal dan tidak sekering tahun 2023 yang berdampak pada banyak kebakaran hutan dan musim kemarau tahun 2025 cenderung mirip dengan kondisi musim kemarau tahun 2024,” kata Ardhasena.