RAKYAT NEWS, JAKARTA – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengekspresikan kekecewaan atas penemuan keset kaki yang dijual di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), Sulawesi Utara, yang memiliki tulisan penggalan ayat Al-Qur’an.

PBNU meminta kepada aparat kepolisian untuk menyelidiki insiden tersebut.

“Kita sangat menyesalkan jika itu benar adanya, harus ditelusuri siapa pembuatnya dan apa motifnya agar tidak memicu terjadinya keresahan di kalangan masyarakat luas,” kata Ketua PBNU Ahmad Fahrur Rozi atau Gus Fahrur, dikutip dari detikcom, Sabtu (29/3/2025).

“Pihak kepolisian tentu dapat melakukan penyelidikan siapa pelakunya dan apakah itu kesengajaan atau kelalaian,” tambahnya.

Gus Fahrur menekankan bahwa jika terbukti ada unsur kesengajaan, maka pelaku harus diproses secara hukum. Menurutnya, tindakan tersebut merupakan penghinaan terhadap kitab suci umat Islam.

“Jika memang ada kesengajaan tentu harus diproses hukum secara serius karena telah melecehkan kitab suci Al-Qur’an yang sangat di hormati umat Islam,” ucapnya.

Ia juga mengajak untuk menjaga harmoni antar umat beragama di Indonesia. Menurutnya, penting untuk mencegah adanya pihak yang menciptakan keributan dan ketegangan di tengah masyarakat.

Sebelumnya, beredar luas di media sosial tentang keset kaki yang dijual di Bolsel yang memiliki tulisan ayat Al-Qur’an. Keset tersebut dibeli oleh seorang warga bernama Nadia Walangadi di Desa Motolohu, Kecamatan Helumo, pada Sabtu (22/3) sekitar pukul 09.00 Wita.

“Iya, saya punya suami itu yang di video. Baru yang beli keset kaki itu saya. Keset kaki berlapis potongan ayat Al-Qur’an,” ujar Nadia Walangadi, Jumat (28/3).