PENULIS: SUHARDI DUKA, GUBERNUR SULAWESI BARAT

Sekali lagi, kita sebagai umat muslim diberi kesempatan untuk merayakan hari raya Idulfitri. Tuhan dengan murah hati-Nya kembali mengizinkan kita untuk bersama-sama mendirikan salat Idul Fitri 1 Syawal 1446 Hijriah, 2025 masehi sebagai momentum perayaan hari kemenangan setelah sebulan ramadan menegakkan ibadah puasa.

Saling memaafkan untuk merawat pertalian silaturrahmi di antara kita semua adalah satu dari sekian banyak makna utama yang terkandung dalam hari raya Idulfitri. Dengan saling memaafkan antara satu dengan yang lainnya, tali persaudaraan tentu saja akan terjalin kembali. Jika itu mewujud nyata, persatuan jelas jadi satu keniscayaan.

Merajut tali silaturrahmi serta salin maaf memaafkan adalah sikap yang begitu relevan dalam konteks kekinian masyarakat kita. Hingga hadirnya persatuan di tengah masyarakat, daerah ini tentu saja bakal siap menghadapi segala bentuk tantangan dalam menyongsong visi utama Sulawesi Barat yang maju dan sejahtera.

Idulfitri selalu jadi momentum yang tepat bagi kita semua untuk kembali menyambung tali persaudaraan yang sempat terkoyak karena berbagai faktor. Kini, tak lagi ada alasan untuk tidak saling memaafkan. Saatnya kita kembali merajut persaudaraan serta tentu saja merawat persatuan untuk kepentingan yang jauh lebih besar.

Saya meyakini, sebulan berpuasa selama ramadan telah berhasil menggembleng kita untuk mencapai kedewasaan dalam bersikap. Untuk itu, kesempatan merayakan hari raya Idulfitri yang sekali lagi kita peroleh ini diharapkan mampu menumbuhkan semangat persaudaraan sekaligus menghapuskan kesalahpahaman yang bisa saja hadir dan terjadi sebelum-sebelumnya.

Tak ada pilihan lain. Bagi saya, visi Sulawesi Barat maju dan sejahtera hanya dapat diwujudkan dengan semangat silaturrahmi dan persatuan diantara semua pihak. Pemerintah dan masyarakat hendaknya saling bahu membahu dalam setiap gerak langkah daerah ini.

YouTube player