RAKYAT.NEWS, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung terjun bebas pada pembukaan perdagangan Selasa (8/4), anjlok 598,558 poin atau 9,19 persen ke posisi 5.912,06.

Ini merupakan pembukaan perdana setelah libur panjang Nyepi dan Lebaran selama sepekan.

Penurunan IHSG yang cukup tajam ini membuat perdagangan dihentikan sementara atau mengalami trading halt.

Berdasarkan aturan yang baru dirilis oleh Bursa Efek Indonesia (BEI), trading halt diberlakukan jika terjadi penurunan lebih dari 8 persen dalam perdagangan.

Pada saat yang sama, sedikitnya 9 saham mengalami kenaikan, sementara 552 saham menurun dan 65 saham stagnan. Volume perdagangan tercatat sebesar 1,59 miliar saham dengan turnover mencapai 1,92 triliun. Frekuensi perdagangan tercatat sebanyak 64.620 ribu.

Meskipun IHSG mengalami penurunan yang signifikan, harapan tetap ada bagi para investor dan pelaku pasar untuk pemulihan pasar saham ke depannya. Diharapkan bahwa volatilitas yang terjadi hanya bersifat sementara dan pasar akan kembali stabil seiring dengan pemulihan ekonomi yang terus berlanjut.

Perhatian terhadap faktor-faktor eksternal seperti kebijakan pemerintah dan dinamika pasar global juga diharapkan dapat menjadi penentu arah pergerakan pasar saham Indonesia.

Ke depan, BEI dan regulator pasar diharapkan dapat terus memberikan langkah-langkah antisipatif untuk menjaga kestabilan pasar dan mencegah dampak negatif yang lebih dalam bagi investor.

Dengan langkah-langkah strategis dan komunikasi yang lebih baik, pasar saham Indonesia diharapkan bisa segera pulih dan kembali mencatatkan kinerja positif, memberikan optimisme bagi para investor di masa depan.