RAKYAT.NEWS, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, menyambut Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, di Gedung Putih, Washington, pada Senin (7/4).

Pertemuan ini mengangkat sejumlah isu penting, termasuk perang yang sedang berlangsung di Gaza serta penerapan tarif impor yang lebih tinggi untuk Israel.

Dalam kesempatan tersebut, Trump menyampaikan harapannya agar perang di Gaza segera berakhir.

“Saya sesungguhnya ingin melihat perang berhenti, dan saya pikir perang akan berhenti pada beberapa poin, yang mana itu tak akan terjadi di waktu yang lebih lama lagi,” ujar Trump.

Ia juga menegaskan pentingnya menghentikan konflik tersebut dalam waktu dekat.

Setelah pertemuan di Ruang Oval, Netanyahu berbicara kepada wartawan, mengungkapkan harapannya setelah gencatan senjata yang tercapai pada Januari lalu.

Netanyahu menyebutkan pembebasan sandera yang disandera oleh Hamas dan berharap kesepakatan selanjutnya dapat terus melanjutkan pembebasan para tahanan yang masih ditahan Hamas.

“Kami berkomitmen untuk membebaskan semua sandera, tetapi juga menghilangkan tirani jahat Hamas di Gaza dan memungkinkan warga Gaza bebas menentukan pilihan untuk pergi ke mana pun mereka inginkan,” tegas Netanyahu.

Selain itu, Trump mengusulkan kemungkinan pengiriman pasukan perdamaian, termasuk dari AS, ke Gaza untuk membantu mengendalikan situasi di Jalur Gaza. Ia juga mengusulkan agar warga Gaza bisa dipindahkan sementara ke negara lain.

Netanyahu menyatakan dukungannya terhadap gagasan Trump ini, meskipun ide tersebut telah menuai kritik dari masyarakat internasional, yang menyebutnya sebagai upaya penghapusan etnis atau “ethnic cleansing.”

Sementara itu, serangan Israel terhadap wilayah Palestina terus berlanjut, baik di Gaza maupun Tepi Barat. Aljazeera melaporkan bahwa serangan tersebut tidak hanya menargetkan warga Palestina, tetapi juga jurnalis dan tenaga medis.

Sejak 2023, lebih dari 200 jurnalis dan pekerja media dilaporkan tewas dalam serangan tentara Israel. Aktivis menyatakan bahwa serangan ini merupakan upaya untuk menghalangi pemberitaan mengenai situasi di Gaza dan Tepi Barat.

Pada hari yang sama, pasukan Israel melancarkan operasi di wilayah Nablus, Tepi Barat, dan Deir al-Balah, Gaza. Dalam serangan tersebut, sedikitnya 46 warga Palestina tewas akibat serangan udara Israel di Gaza. Sementara itu, beberapa warga Palestina juga terluka dan ditahan dalam serangan di Tepi Barat. (*)

YouTube player