Wamen P2MI Dzulfikar: Sulsel Terbanyak ke-8 Sumbang Pekerja Migran di Luar Negeri
RAKYAT.NEWS, MAKASSAR – Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Dzulfikar Ahmad Tawalla, blak-blakan mengenai penerimaan pekerja migran Indonesia oleh sejumlah negara tujuan.
Menurutnya, banyak negara yang merasa puas dengan kualitas dan pelayanan pekerja asal Indonesia, salah satunya adalah Jerman.
“Negara-negara ini merasa nyaman dengan pelayanan pekerja asal Indonesia,” kata Dzulfikar dalam keterangannya baru-baru ini.
Dzulfikar juga menyampaikan bahwa pada tahun 2025, permintaan pekerja migran Indonesia diperkirakan mencapai 1,6 juta orang. Namun, pemerintah hanya mampu mengirimkan sekitar 400 hingga 600 ribu pekerja.
Meskipun jumlah tersebut terbilang sedikit dibandingkan permintaan, Dzulfikar menjelaskan bahwa tantangan terbesar yang dihadapi adalah keterampilan bahasa.
“Tahun 2025 ada 1,6 juta permintaan, tapi kita bisanya 450 sampai 600 ribu. Kendalanya kita adalah bahasa, negara yang bekerja sama mengharuskan bisa berbahasa setempat. Kalau Arab Saudi, harus bisa bahasa Inggris,” jelas Dzulfikar.
Perlindungan terhadap pekerja migran juga menjadi prioritas utama. Dzulfikar menegaskan bahwa pemerintah wajib melindungi pekerja yang dikirim, termasuk pekerja migran ilegal yang mengalami perlakuan tidak manusiawi di negara tempat mereka bekerja.
“Mau dia ilegal atau resmi, kita tetap harus urus karena itu doktrin kebangsaan kita melindungi segenap bangsa Indonesia,” tandas Dzulfikar.
Dalam kesempatan tersebut, Dzulfikar juga menyebutkan bahwa Provinsi Sulawesi Selatan kini menempati posisi kedelapan sebagai penyumbang pekerja migran terbesar di Indonesia, dengan daerah asal lainnya seperti Jawa Timur dan Jawa Tengah mendominasi daftar tersebut.
“Terbanyak itu Jawa Timur, Jawa Tengah dan seterusnya. Sementara Sulsel saat ini menempati masuk 10 besar (penyumbang pekerja migran), tepatnya ke-8,” tutup Dzulfikar. (*)
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan