PDIP Sentil Menteri Prabowo Sebut Jokowi ‘Bos’ : Itu Tidak Benar
RAKYAT NEWS, JAKARTA – Juru Bicara PDI Perjuangan (PDIP) Seno Bagaskoro menyampaikan kritik terhadap pernyataan sejumlah menteri dari Kabinet Merah Putih yang masih menyebut Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, sebagai ‘bos’.
Pernyataan tersebut sebelumnya dilontarkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono serta Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat bersilaturahmi ke kediaman Jokowi beberapa waktu lalu. Hal itu kemudian memicu perbincangan publik mengenai isu ‘matahari kembar’.
“Harus saya katakan, tegas saja sebetulnya kalau boleh saya memberi masukan, itu tidak benar, itu salah,” kata Seno dalam Political Show di CNN TV, Senin (21/4) malam.
Ia menegaskan agar para menteri berhati-hati dalam menempatkan loyalitasnya.
“Yang menyebutkan itu sebagai bos kan menteri, yang di dalam tangan dan kebijakan dan ucapannya itu ada nasib sekian banyak rakyat. Di dalam pikirannya ada cara untuk mentransfer bagaimana arahan presiden ke bawah,” katanya.
Lebih lanjut, ia menilai bahwa jika ada menteri yang menyebut sosok lain sebagai ‘bos’ selain presiden, hal tersebut bisa menimbulkan keraguan di masyarakat mengenai kesatuan arah antara menteri dan presiden.
“Kalau kemudian menteri sebagai anak buah presiden itu menganggap bahwa ada bos lain selain presiden, bagaimana rakyat kemudian bisa percaya diri terhadap pemerintahan ini berjalan di satu rel visi yang sama,” ujar Seno.
Di sisi lain, politikus Partai Gerindra, Dahnil Anzar Simanjuntak, menanggapi bahwa dalam konteks budaya, penyebutan ‘bos’ oleh para menteri tersebut merupakan hal yang lumrah.
“Pak Prabowo juga kan suka bercanda begitu. Pak Jokowi itu bos beliau. Jadi biasa saja. Jadi secara kultural itu statement yang biasa. Apalagi kan Pak Treng, Pak BGS nyampaikan itu di samping Pak Jokowi,” kata Dahnil.
“Jadi kira-kira untuk menunjukkan sopan santun segala macam, etika. ‘Ini beliau bos saya’,” imbuh dia.
Meski begitu, Dahnil juga mengingatkan bahwa Prabowo telah memberikan arahan kepada para pembantunya untuk berhati-hati dalam menyampaikan pernyataan ke publik.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan