Pernah nggak sih, kamu asal minum obat tanpa tahu efek sampingnya? Atau mungkin beli obat bebas tanpa petunjuk apoteker? Nah, fenomena ini makin sering terjadi di berbagai daerah, termasuk Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara. Di tengah keresahan itu, PAFI Tunggal hadir bukan sekadar komunitas, tapi jadi gerakan nyata yang menyentuh akar persoalan.

Kita tahu, penyalahgunaan obat di kalangan masyarakat kadang terjadi bukan karena niat buruk, tapi karena kurangnya informasi. Apalagi di era medsos yang semua bisa viral, termasuk info kesehatan yang salah kaprah. PAFI Tunggal paham betul soal ini. Mereka tidak hanya tinggal diam, kampanye edukasi soal penggunaan obat yang tepat terus digencarkan.

Baru-baru ini, obrolan warga Bilah Barat diramaikan isu soal penjualan bebas antibiotik tanpa resep. Banyak yang kaget, tapi PAFI Tunggal justru menjadikan ini momen untuk bergerak. Lewat penyuluhan dan dialog langsung dengan masyarakat, mereka menjelaskan kenapa antibiotik tidak boleh dikonsumsi sembarangan. Ini bukan soal aturan semata, tapi soal nyawa.

Kalau kamu kepo dan pengen tahu lebih lanjut, langsung aja mampir ke situs resminya di https://pafitunggal.org. Di sana, kamu bisa baca artikel kesehatan, panduan penggunaan obat, sampai info kegiatan mereka yang terbuka untuk umum. PAFI Tunggal memang serius mengajak kita semua jadi lebih sadar dalam urusan kesehatan.

Buat para tenaga farmasi, PAFI Tunggal juga aktif bikin pelatihan. Nggak cuma soal teori, tapi juga cara komunikasi yang baik sama pasien. Karena, percaya deh, kadang satu kalimat apoteker bisa lebih menenangkan dari hasil search di Google. Mereka ingin apoteker bukan sekadar orang di balik meja, tapi jadi bagian penting dari proses penyembuhan.

YouTube player