Dalam dunia kesehatan yang semakin dinamis dan kompleks, kebutuhan akan tenaga farmasi yang tidak hanya andal secara teknis tetapi juga berintegritas tinggi menjadi semakin penting. Menyadari tantangan tersebut, Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Tenggara (pafitenggara.org) Kabupaten Batang dan PAFI Kabupaten Sidenreng RappangĀ  mengambil langkah proaktif melalui program pelatihan etika dan peningkatan kompetensi bagi anggotanya.

Program ini merupakan bagian dari komitmen jangka panjang PAFI dalam membentuk sumber daya manusia (SDM) farmasi yang tangguh, berdaya saing. Sangat penting karena mereka diharapkan mampu menjawab kebutuhan layanan kefarmasian yang profesional dan beretika di masyarakat.

Dalam pelaksanaannya, pelatihan ini tidak hanya menyasar aspek teknis, tetapi juga menyentuh nilai-nilai moral dan profesionalisme. Hal iniĀ  menjadi dasar dari pelayanan kesehatan yang holistik dan manusiawi.

Tantangan Profesi Farmasi di Era Modern

Tenaga farmasi kini dituntut untuk tidak hanya paham tentang obat dan farmakologi, tetapi juga mampu bersikap empatik, bertanggung jawab, dan memiliki integritas dalam menjalankan tugas. Semakin banyak obat yang beredar, termasuk obat keras dan obat ilegal, peran tenaga farmasi menjadi garda terdepan dalam memastikan keamanan dan keselamatan pasien.

Namun, di balik tuntutan itu, masih ditemukan berbagai persoalan di lapangan. Kurangnya pemahaman mendalam tentang etika profesi, rendahnya kesadaran terhadap regulasi, hingga ketimpangan kompetensi antar wilayah menjadi hambatan dalam menciptakan layanan farmasi yang bermutu.

Inilah yang menjadi alasan kuat bagi PAFI Tenggara Batang dan PAFI Sidenreng (pafisidenreng.org)Ā untuk menyatukan visi dan aksi dalam menciptakan perubahan nyata di tubuh organisasi dan anggotanya.

Kolaborasi Dua Daerah untuk Satu Tujuan

Kolaborasi lintas daerah ini bukanlah hal baru, namun inisiatif pelatihan bersama. PAFI Tenggara Batang dan PAFI Sidenreng menyadari bahwa tantangan di masing-masing wilayah memiliki kemiripan, terutama dalam hal peningkatan mutu SDM farmasi.

Pelatihan yang diselenggarakan di dua instansi ini melibatkan berbagai narasumber kompeten, mulai dari akademisi, praktisi kefarmasian, hingga tokoh senior PAFI nasional. Tema-tema yang diangkat mencakup:

  • Etika Profesi Farmasi dan Kode Etik PAFI
  • Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek dan Fasilitas Kesehatan
  • Manajemen Risiko dan Penanganan Penyimpangan Obat
  • Komunikasi Interpersonal dalam Pelayanan Obat
  • Penguatan Kompetensi Teknis melalui Sertifikasi dan Uji Kompetensi

Komitmen Lanjutan: Sertifikasi dan Evaluasi

Pelatihan ini bukanlah akhir dari segalanya. PAFI Tenggara Batang dan PAFI Sidenreng berkomitmen melanjutkan program ini ke tahap lanjutan berupa sertifikasi kompetensi dan evaluasi berkala. Tujuannya adalah memastikan bahwa materi pelatihan benar-benar diterapkan secara konsisten dalam praktik kerja.

Selain itu, kedua cabang PAFI ini juga berencana menggandeng institusi pendidikan seperti Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) untuk mendukung penguatan regulasi dan pengawasan di lapangan. Dengan begitu, para tenaga farmasi tidak hanya bekerja berdasarkan kebiasaan, tetapi memiliki landasan hukum, etika, dan kompetensi yang jelas.

Menumbuhkan Budaya Profesionalisme

Lebih dari sekadar pelatihan teknis, PAFI melalui program ini sedang menanamkan budaya profesionalisme dalam dunia farmasi. Etika yang baik tanpa kompetensi adalah kosong, begitu juga sebaliknya. Kombinasi keduanya akan melahirkan tenaga farmasi yang bukan hanya dicintai masyarakat, tetapi juga dihargai oleh sesama tenaga kesehatan.

Dengan latar belakang geografis yang berbeda namun semangat yang sama, sinergi PAFI Tenggara Batang dan Sidenreng menjadi contoh nyata bahwa kemajuan profesi dapat dicapai dengan gotong royong dan visi jangka panjang.

Penutup

Langkah PAFI Tenggara Batang dan PAFI Sidenreng dalam membangun SDM farmasi yang tangguh melalui pelatihan etika dan kompetensi adalah cerminan dari upaya menciptakan perubahan dari dalam. Ini bukan hanya tentang meningkatkan keterampilan, tetapi membentuk karakter dan integritas.

Di tengah perubahan zaman yang menuntut kecepatan dan ketepatan, tenaga farmasi tetap harus berpijak pada nilai-nilai luhur profesi. Dengan pelatihan seperti ini, kita bisa optimis bahwa generasi farmasis Indonesia akan semakin siap menghadapi tantangan, dan tetap menjadi mitra terpercaya dalam layanan kesehatan masyarakat.

YouTube player