PERAN PAFI RANGKAS BITUNG DALAM MENINGKATKAN KESADARAN KESEHATAN MASYARAKAT
Di bidang kesehatan, Rangkasbitung memiliki fasilitas layanan dasar seperti RSUD, beberapa puskesmas, dan posyandu yang tersebar di 15 kecamatan. Namun, distribusi tenaga kesehatan masih belum ideal: jumlah dokter umum dan spesialis terbatas, sementara perawat dan bidan relatif lebih banyak. Ketersediaan apoteker dan tenaga teknis kefarmasian juga masih terkonsentrasi di wilayah perkotaan, sehingga masyarakat di pedesaan kerap mengandalkan pengobatan tradisional atau layanan kesehatan darurat.
Strategi PAFI Rangkasbitung
Edukasi Kesehatan
Melalui edukasi kesehatan berbasis komunitas, PAFI menyasar kelompok rentan dan daerah terpencil dengan pendekatan langsung. Program door-to-door menjadi andalan untuk menyampaikan informasi tentang penggunaan obat rasional, gejala penyakit endemik seperti DBD dan diare, serta pentingnya imunisasi.
Pelayanan Kesehatan Gratis
Pelayanan kesehatan gratis menjadi tulang punggung upaya PAFI dalam mengurangi kesenjangan akses layanan medis. Setiap bulan, Posko Sehat PAFI hadir di pasar tradisional dan balai desa untuk memberikan cek kesehatan gratis, seperti pengukuran tekanan darah, gula darah, dan kolesterol. Selain itu, distribusi obat esensial dan suplemen bekerja sama dengan Dinas Kesehatan setempat membantu masyarakat kurang mampu mendapatkan obat generik berkualitas.
Kolaborasi
Kolaborasi multi-pihak menjadi kunci keberlanjutan program. PAFI Rangkas Bitung menjalin sinergi dengan puskesmas, rumah sakit, dan pemerintah daerah. Tidak hanya itu, organisasi ini juga melatih kader posyandu dan kader desa untuk menjadi edukator kesehatan di tingkat RT/RW, sehingga pengetahuan kesehatan dapat tersebar secara merata. Kolaborasi dengan tokoh adat dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) lokal juga dilakukan untuk menghadirkan pendekatan yang sesuai dengan budaya setempat, terutama di daerah yang masih mengandalkan pengobatan tradisional.
Melalui program edukasi, pelayanan, dan kolaborasi yang inovatif, organisasi ini berhasil menciptakan dampak nyata di tengah keterbatasan sumber daya. Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa sinergi antara organisasi profesi, pemerintah, dan masyarakat adalah kunci utama dalam membangun kesadaran kesehatan yang berkelanjutan.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan