Sri Mulyani Ungkap Rincian Alokasi Dana APBN Untuk Kopdes Merah Putih
RAKYAT NEWS, JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan bahwa APBN akan digunakan untuk mendanai pendirian 80 ribu Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih.
Sri Mulyani menjelaskan bahwa pendanaan untuk koperasi ini berasal dari berbagai sumber, termasuk transfer ke daerah dan dana desa (TKDD).
Sumber pendanaan tersebut mencakup dana alokasi umum (DAU), dana bagi hasil (DBH), dana alokasi khusus (DAK) fisik dan non-fisik, serta dana otonomi khusus (otsus) yang diperuntukkan bagi beberapa daerah.
“Ini semuanya adalah operasi APBN yang tentu tujuannya adalah pada ujungnya menyejahterakan masyarakat,” tegas Sri Mulyani dalam Konferensi Pers KSSK secara virtual, dikutip dari CNN Indonesia, Kamis (24/4/2025).
“Untuk ini (opsi lain pendanaan Kopdes Merah Putih), itu juga akan kita lihat berbagai kemungkinan eksisting transfer maupun apa yang bisa kita optimalkan,” imbuhnya.
Menteri Keuangan ini juga menyebutkan bahwa kemungkinan pendanaan lainnya sedang dikaji, termasuk potensi kombinasi transfer yang ada dan optimisasi dari sumber pendanaan lainnya.
Sri Mulyani juga menyinggung pentingnya pendapatan asli daerah (PAD) dalam mendukung pendanaan koperasi. Ia mengungkapkan bahwa PAD dan transfer dari pemerintah pusat dapat digabungkan untuk membiayai program koperasi, dan sedang dieksplorasi opsi-opsi lainnya, termasuk kemungkinan pinjaman dari bank BUMN (Himbara).
Menurutnya, proses ini sedang dibahas dengan para stakeholder terkait di bawah koordinasi Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan.
“Kita meningkatkan identifikasi bagaimana anggaran kalau itu adalah langsung dari public fund atau kalau koperasi ini adalah aktivitas kegiatan ekonomi di tingkat desa, mereka kemudian bisa mengembangkan, sama seperti selama ini sudah ada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes),” jelasnya.
Dia menjelaskan bahwa modal awal koperasi bisa berasal dari Dana Desa, dan jika koperasi berkembang, mereka bisa meminjam dana dari Himbara atau bank untuk melaksanakan kegiatan produktif yang menghasilkan pendapatan, yang kemudian dapat digunakan untuk membayar pinjaman dan mengembangkan koperasi lebih lanjut.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan