RAKYAT.NEWS, JAKARTA – Kebakaran hutan besar yang melanda kawasan perbukitan di sekitar Yerusalem sejak Rabu (30/4) sore mengakibatkan gangguan besar terhadap mobilitas dan memicu upaya evakuasi di sejumlah wilayah terdampak.

Jalan utama yang menghubungkan Yerusalem dengan Tel Aviv sempat lumpuh total akibat kobaran api yang cepat meluas di tengah angin kencang dari arah barat.

Petugas pemadam kebakaran Israel berjibaku di sejumlah titik, terutama di wilayah sekitar kota Neve Shalom, sekitar 24 kilometer sebelah barat Yerusalem. Namun, medan berat dan kondisi cuaca membuat upaya pemadaman sulit dilakukan, sehingga otoritas setempat memperingatkan risiko penyebaran api hingga ke pusat kota.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam pernyataannya mengungkapkan kekhawatiran serius atas potensi api yang bisa mencapai ibu kota.

“Angin barat dapat mendorong api dengan mudah ke pinggiran (Yerusalem) – dan bahkan ke dalam kota itu sendiri,” ujarnya melalui sebuah video resmi yang dikutip dari AFP.

Sebagai respons atas skala kebakaran yang belum terkendali, Israel secara resmi meminta bantuan dari sejumlah negara asing. Menteri Luar Negeri Gideon Sa’ar telah menghubungi belasan negara sepanjang Rabu untuk meminta dukungan.

Menurut Kementerian Luar Negeri Israel, Sa’ar telah berbicara dengan menteri luar negeri dari Inggris, Prancis, Swedia, Republik Ceko, Argentina, Spanyol, Makedonia Utara, hingga Azerbaijan. Kontak juga dilakukan ke beberapa negara lainnya sepanjang hari untuk memperluas dukungan internasional.

Selain upaya diplomatik tersebut, Pemerintah Israel melalui Kantor Perdana Menteri, Kementerian Keamanan, dan Kementerian Luar Negeri juga telah mengajukan permintaan bantuan resmi kepada Yunani, Cyprus, Kroasia, Italia, dan Bulgaria. Negara-negara ini dipilih karena pengalaman dan sumber daya yang mereka miliki dalam menangani kebakaran lahan skala besar.