Ledakan di Lokasi Pemusnahan Amunisi TNI Garut Tewaskan 13 Orang, Prosedur Keamanan Dipertanyakan
“Informasi yang kami dapat, kebiasaan yang ada adalah apabila setelah peledakan itu masyarakat mendekat… untuk mengambil sisa-sisa serpihan logam, tembaga, besi dari amunisi-amunisi yang sudah diledakkan tadi,” ujar Kristomei.
Ia juga menyebut bahwa lokasi tersebut telah biasa digunakan TNI untuk memusnahkan amunisi sejak lama, meski berada di lahan milik BKSDA.
Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menyampaikan belasungkawa atas insiden tragis ini dan memastikan bahwa penyelidikan mendalam tengah dilakukan.
“Saat ini proses investigasi sedang dilakukan. Selama investigasi akan terus memedomani prosedur keamanan yang berlaku,” kata Sjafrie dalam pernyataan resminya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi juga turut menyampaikan duka cita mendalam terhadap para korban.
“Untuk keluarganya, semoga diberikan ketabahan atas musibah yang terjadi. Semoga kita semua diberikan kelapangan hati untuk bersama-sama menyampaikan doa pada saudara-saudara kita yang meninggal pada peristiwa tersebut dengan membaca surat Al-Fatihah,” ucapnya melalui unggahan di media sosial.
Peristiwa ini membuka kembali ruang diskusi mengenai transparansi, keselamatan publik, dan evaluasi prosedur militer dalam kegiatan berisiko tinggi seperti pemusnahan amunisi, khususnya yang berlangsung di luar fasilitas tertutup dan dekat dengan pemukiman masyarakat. (*)

Tinggalkan Balasan