19 Bulan Ditahan, Hamas Bebaskan Sandera AS-Israel Edan Alexander
“Kami akan terus berkomitmen memulangkan semua sandera dan orang yang hilang, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal dunia,” kata Netanyahu dalam pernyataan resmi.
“Tidak akan ada gencatan senjata dalam bentuk apa pun,” tambahnya.
Meski demikian, militer Israel mengaku sempat menghentikan operasi militer secara sementara selama proses pembebasan Edan Alexander. Jeda singkat itu, menurut pernyataan militer, memberikan kesempatan istirahat bagi warga Gaza yang terdampak langsung oleh serangan udara dan darat Israel.
Alexander, yang berusia 21 tahun, sebelumnya dilaporkan sebagai salah satu tentara cadangan Israel yang ditawan Hamas dalam serangan besar pada 7 Oktober 2023. Sejak saat itu, ia menjadi bagian dari proses negosiasi yang berlangsung intensif, terutama oleh negara-negara mediator seperti Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat.
Pembebasan Alexander menjadi salah satu perkembangan penting dalam konflik berkepanjangan yang hingga kini belum menunjukkan tanda-tanda mereda. Israel terus melanjutkan operasi militernya di Gaza, sementara komunitas internasional mendorong gencatan senjata demi keselamatan warga sipil dan penyelesaian krisis kemanusiaan. (*)

Tinggalkan Balasan