Sementara Plt Kadis PPKB Jeneponto, Mustakbirin, menunjukkan tekad untuk menangani masalah stunting di daerah tersebut dengan memanfaatkan potensi petugas Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB). Stunting merupakan masalah serius yang dapat berdampak negatif pada tumbuh kembang anak, sehingga penanganannya sangat penting.

Dengan melibatkan petugas PLKB dari kecamatan hingga desa, beberapa langkah strategis dapat diambil untuk menurunkan angka stunting, antara lain memberikan pendidikan tentang gizi yang baik, pola makan sehat, dan pentingnya asupan nutrisi bagi anak. Petugas PLKB bisa menjadi jembatan antara pemerintah dan masyarakat untuk menyampaikan informasi ini.

Kemudian Petugas PLKB dapat melakukan pemantauan dan identifikasi anak-anak yang mengalami stunting serta memberikan informasi kepada orang tua mengenai cara mencegahnya.

Mustakbirin juga mengajak keluarga dan masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam program-program kesehatan dan gizi dengan menjadi orang tua asuh.

Hal lain kata Mustakbirin adalah kolaborasi lintas sektor yakni menggalang kerjasama dengan berbagai sektor, termasuk pendidikan dan pertanian, untuk menciptakan lingkungan yang mendukung di mana anak-anak dapat tumbuh dengan baik.

Dengan pendekatan yang terintegrasi dan melibatkan semua lapisan masyarakat serta pemangku kepentingan, diharapkan upaya untuk menurunkan angka stunting di Jeneponto dapat berbuah hasil yang positif.

“Dukungan dan partisipasi aktif dari semua pihak sangat penting untuk mencapai tujuan dalam menurunkan angka stunting di Jeneponto,” bebernya. (*)