Komitmen Turunkan Stunting, Wabup Islam Iskandar Pimpin Rakor Kedua TPPS Tahun 2025
RAKYAT NEWS, JENEPONTO – Rapat Koordinasi (Rakor) kedua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Jeneponto berlangsung di ruang rapat Wakil Bupati Jeneponto pada Rabu, 14 Mei 2025.
Dalam pertemuan ini, dibahas berbagai strategi dan langkah untuk menurunkan angka stunting yang saat ini masih mencapai angka masih sangat tinggi yakni 36 persen di Kabupaten Jeneponto.
Rakor ini dihadiri oleh Wakil Ketua Tim PKK Kabupaten Jeneponto, sejumlah OPD terkait seperti Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB), Dinas Kesehatan, Dinas PUPR, Dinas Sosial, Dinas Pertanian, Bappeda, Baznas dan sejumlah instansi terkait lainnya seperti LSM Pattiro Jeka dan DPD JOIN Kabupaten Jeneponto.
Sebanyak 21 lokasi desa telah diidentifikasi sebagai daerah intervensi yang perlu mendapat perhatian khusus, dengan dukungan dari Provinsi Sulsel. Tim TPPS Kabupaten berkomitmen untuk bekerja sama dengan seluruh stakeholder terkait dalam upaya menanggulangi permasalahan stunting ini.
Wakil Bupati Jeneponto, Islam Iskandar, yang juga selaku Ketua Tim TPPS Kabupaten Jeneponto dalam kesempatan tersebut menekankan perlunya pemanfaatan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) untuk menurunkan angka stunting, mengambil contoh keberhasilan di Kabupaten Barru dan Bulukumba.
Dia berharap Baznas Jeneponto dapat berperan aktif dalam mendukung program-program penanganan stunting.
Ia juga menjelaskan pentingnya penekanan angka stunting yang sejalan dengan penurunan angka kemiskinan ekstrem.
Selain itu, Islam menggarisbawahi bahwa upaya penurunan angka stunting tidak bisa dipisahkan dari upaya memperbaiki kondisi sosial ekonomi masyarakat. Dimana target Pemkab Jeneponto adalah menurunkan angka stunting antara 5 hingga 10 persen dalam waktu yang telah ditentukan.
Dengan kolaborasi yang solid dan langkah-langkah strategis, diharapkan angka stunting di Jeneponto dapat segera berkurang, sehingga meningkatkan kualitas kesehatan anak-anak dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan, kata Wabup Jeneponto.
Sementara Plt Kadis PPKB Jeneponto, Mustakbirin, menunjukkan tekad untuk menangani masalah stunting di daerah tersebut dengan memanfaatkan potensi petugas Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB). Stunting merupakan masalah serius yang dapat berdampak negatif pada tumbuh kembang anak, sehingga penanganannya sangat penting.
Dengan melibatkan petugas PLKB dari kecamatan hingga desa, beberapa langkah strategis dapat diambil untuk menurunkan angka stunting, antara lain memberikan pendidikan tentang gizi yang baik, pola makan sehat, dan pentingnya asupan nutrisi bagi anak. Petugas PLKB bisa menjadi jembatan antara pemerintah dan masyarakat untuk menyampaikan informasi ini.
Kemudian Petugas PLKB dapat melakukan pemantauan dan identifikasi anak-anak yang mengalami stunting serta memberikan informasi kepada orang tua mengenai cara mencegahnya.
Mustakbirin juga mengajak keluarga dan masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam program-program kesehatan dan gizi dengan menjadi orang tua asuh.
Hal lain kata Mustakbirin adalah kolaborasi lintas sektor yakni menggalang kerjasama dengan berbagai sektor, termasuk pendidikan dan pertanian, untuk menciptakan lingkungan yang mendukung di mana anak-anak dapat tumbuh dengan baik.
Dengan pendekatan yang terintegrasi dan melibatkan semua lapisan masyarakat serta pemangku kepentingan, diharapkan upaya untuk menurunkan angka stunting di Jeneponto dapat berbuah hasil yang positif.
“Dukungan dan partisipasi aktif dari semua pihak sangat penting untuk mencapai tujuan dalam menurunkan angka stunting di Jeneponto,” bebernya. (*)

Tinggalkan Balasan