17 Tahun Menabung, Nenek Penyapu Jalan Asal Ternate Wujudkan Impian Berhaji
RAKYAT.NEWS, MAKASSAR – Usia bukanlah penghalang untuk mewujudkan mimpi. Hal itu dibuktikan oleh Nenek Nursadek Musa, calon jemaah haji berusia 75 tahun asal Kota Ternate, Maluku Utara, yang akhirnya berhasil menunaikan rukun Islam kelima setelah menabung selama 17 tahun dari hasil bekerja sebagai penyapu jalan.
Dengan penuh haru dan keteguhan hati, Nenek Nursadek menjadi bagian dari kelompok terbang (kloter) 17 UPG Embarkasi Makassar yang diberangkatkan ke Tanah Suci pada Selasa, 13 Mei 2025.
Perjuangannya yang luar biasa ini menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama karena dilakukan secara diam-diam dan penuh keikhlasan.
“Saya daftar haji sembunyi-sembunyi, jangan sampai orang tahu. Saya orang susah, takut dibilang orang susah kok bermimpi pergi haji, karena haji itu uangnya puluhan juta. Tapi saya niatkan, semoga Allah izinkan saya bisa berhaji. Alhamdulillah, tahun ini saya dipanggil pergi haji,” ucapnya dengan suara bergetar saat diwawancarai Tim Media Centre Haji Embarkasi Makassar di Wisma Shafa, Asrama Haji Sudiang.
Nenek Nursadek mulai bekerja sebagai penyapu jalanan di Ternate sejak 1996, dengan penghasilan sekitar tiga ratus ribu rupiah per bulan. Meski kecil, ia tetap menyisihkan sebagian untuk tabungan haji. Bahkan saat menerima uang dua puluh ribu rupiah, ia tetap menyimpannya untuk mewujudkan cita-citanya ke Baitullah.
Pada 2014, setelah 17 tahun menabung, ia berhasil mendaftar dan mendapatkan nomor porsi keberangkatan haji. Namun, ia harus menunggu sebelas tahun lagi hingga akhirnya bisa berangkat pada 2025. Selama masa penantian itu, ia terus menabung dari hasil keringatnya.
Dengan uang saku hanya Rp2,5 juta, hasil patungan dari anak-anaknya, Nenek Nursadek bersiap menjalankan ibadah haji. Namun, bantuan pun mengalir dari berbagai pihak setelah kisahnya tersebar. Ustadz Zulkiram, Kasie Pendidikan Madrasah Kemenag Kota Ternate, yang akrab disapa Ustadz Mudi, menceritakan kisah inspiratif Nenek Nursadek dalam sebuah taushiyah pada acara walimatussafar.
“Usai mengisi tausiyah, ada seseorang menelpon saya minta alamat nenek untuk memberikan sedekah buat nambah uang saku. Alhamdulillah, pemerintah provinsi Maluku Utara juga memberikan uang saku kepada para jemaah haji tahun ini. Bahkan Wakil Wali Kota Ternate yang berkunjung ke Embarkasi Makassar turut membantu penyelesaian biaya kursi roda dan pemotongan dam tamattu’ untuk Ibu Nursadek,” ujarnya.
Bantuan tersebut menjadi pelengkap bagi perjuangan panjang yang telah ia lalui. Dengan hati yang tulus dan semangat yang tak pernah surut, Nenek Nursadek akhirnya berangkat menunaikan ibadah haji bersama jemaah lainnya.
Kisahnya menjadi cermin keteguhan dan ketulusan dalam beribadah. Bahwa kemuliaan bukan ditentukan dari profesi atau status sosial, melainkan dari niat, usaha, dan keyakinan kepada Allah SWT.
“Saya hanya yakin dan tawakkal bisa menunaikan Rukun Islam kelima. Dan Allah SWT Maha Baik, menuntun dan memudahkan jalannya. Mohon doanya semua agar kami diberi kesehatan dan kemampuan menjalani serta menyelesaikan ibadah haji hingga kembali ke Tanah Air,” tutupnya. (*)
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan