RAKYAT NEWS, JAKARTA – Pakar telematika Roy Suryo menyoroti hasil uji forensik yang dilakukan Bareskrim Polri terhadap ijazah Presiden RI Ke-7, Joko Widodo.

Ia menyebut proses verifikasi tersebut tidak transparan dan belum final, meski polisi telah menyatakan ijazah Jokowi otentik dan identik dengan milik tiga rekan seangkatannya di Universitas Gadjah Mada (UGM).

“Silakan bisa disimak berbagai statement saya di ruang publik sebelumnya bahwa hasil Puslabfor Mabes Polri ini belum final. Hanya merupakan satu bagian proses pembuktian dan tidak merupakan hasil otentik, hanya identik, di mana sampel identifikasinya juga tidak transparan,” katanya.

Roy Suryo menyatakan keraguannya karena polisi tidak memperlihatkan ijazah asli Jokowi. Menurutnya, hasil penyelidikan polisi justru memperburuk citra Mabes Polri.

“Mostly pendapat publik malah jadi meragukan hasil tersebut dan menjatuhkan citra Mabes Polri, apalagi ijazah aslinya juga tidak ditunjukkan,” ujar Roy Suryo, dikutip dari Kompas.com, Jumat (23/5/2025).

Sebelumnya, Bareskrim Polri mengumumkan bahwa ijazah Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) dinyatakan identik dan otentik setelah dilakukan perbandingan dengan ijazah milik tiga rekan seangkatannya di Universitas Gadjah Mada (UGM).

Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro menjelaskan bahwa uji banding dilakukan sebagai bagian dari penyelidikan laporan dugaan ijazah palsu yang melibatkan nama Jokowi.

“Uji banding ini dilakukan terhadap ijazah asli milik Bapak Jokowi, dan tiga ijazah pembanding dari rekan seangkatan beliau di UGM dengan tahun kelulusan yang sama,” kata Djuhandhani, dalam konferensi pers di Bareskrim, Kamis (22/5/2025).

Menurut Djuhandhani, dari hasil uji laboratorium forensik (labfor), seluruh elemen pada ijazah dinyatakan identik, mencakup jenis kertas, tulisan, serta map tempat penyimpanan dokumen.