RAKYAT NEWS, DEPOK – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menegaskan akan tetap menjalankan program “barak militer” yang ditujukan bagi para siswa bermasalah di wilayahnya.

Pernyataan ini disampaikannya sebagai respons atas permintaan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) yang menyarankan agar program tersebut dihentikan sementara. KPAI menyuarakan kekhawatiran terhadap dampak program ini bagi anak-anak yang dikirim ke barak militer.

Namun, Dedi tetap berpegang pada pendiriannya. Ia menegaskan bahwa program tersebut dibuat demi kepentingan masyarakat Jawa Barat.

“Terserah KPAI saja. Yang penting kalau saya sih karena saya sayang sama warga Jabar, saya akan terus melakukan kegiatan yang bermanfaat bagi kepentingan warga Jabar,” ucap Dedi kepada wartawan di Universitas Indonesia (UI), Depok, Selasa (27/5/2025).

Ia menambahkan, masyarakat justru menyambut baik program itu. Dedi memberi contoh dari Kota Depok, di mana ratusan siswa telah mendaftar untuk mengikuti Program Pembinaan Karakter dan Bela Negara.

“Contoh di Depok, yang daftar (program) sudah lebih dari 270 orang, itu cermin bahwa ada kegelisahan orangtua yang harus dijawab,” terang Dedi.

Menurutnya, kegiatan ini bertujuan membentuk karakter generasi muda, menanamkan integritas, dan menumbuhkan semangat nasionalisme serta nilai-nilai yang sejalan dengan arah kebijakan yang ia usung sebagai gubernur.