RAKYAT.NEWS, MAKASSAR – Aktris sekaligus penulis buku, Natasha Rizky, hadir sebagai pembicara dalam Makassar International Writers Festival (MIWF) 2025 yang digelar di Fort Rotterdam, Makassar, Minggu (1/6/2025).

Kehadirannya sekaligus menjadi momen spesial untuk memperkenalkan karya-karyanya secara luas dan mendalam kepada para pembaca dan penggemar sastra.

Wanita kelahiran Padang 31 tahun lalu ini menyapa langsung para penggemarnya dan pembaca setia dari tiga buku yang telah ia tulis, yakni Ternyata Tanpamu, Kamu Tidak Istimewa, dan Catatan Kronik.

Dalam ketiga buku tersebut, Natasha menyalurkan perasaannya dalam bentuk puisi dan tulisan reflektif yang menyentuh tema hubungan, keikhlasan, kehilangan, serta makna kehidupan.

“Sebenarnya buku-buku aku itu berdasarkan kehidupan aku aja sih, tapi bukan berdasarkan bbased on true story,” ungkap Natasha.

“Jadi siapapun yang terlibat dan ada di kehidupan aku, mungkin orang yang aku gak kenal pun itu bisa menjadi inspirasi dari tulisan-tulisan aku, ini tentang kehidupan sih,” lanjutnya.

“Jadi tidak harus cerita asli dari hidup aku banget, atau persoalan, tapi mungkin ketika orang baca memang terasa personal/ makanya aku memanfaatkan momentom itu aku manfaatkan supaya puisi-puisi personal ini bisa mempunyai ruang bagi pembacanya yang relate dengan cerita-cerita yang ada di puisi aku itu,” jelasnya.

Partisipasi Natasha dalam MIWF 2025 menjadi pengalaman pertamanya terlibat dalam festival sastra internasional ini, meskipun dirinya mengaku sudah beberapa kali berkunjung ke Makassar.

Ia mengungkapkan rasa syukur dan kebahagiaannya bisa menjadi bagian dari forum yang memperjuangkan perkembangan literasi.

“Aku sangat bahagia dan bersyukur sekali terlibat dalam MIWF, dan ini aku pertama kalinya aku terlibat di MIWF ini, kalau ke Makassar itu udah sering,” kata Natasha.

“Aku semakin melihat bahwa dunia literasi sangat berkembang, dan sangat beruntung aku alhamdulillah terlibat di dalamnya untuk mengupayakan literasi itu semakin berevolusi,” tambahnya.

Sebagai ibu dari tiga anak, Natasha juga menyampaikan harapannya agar upayanya dalam dunia literasi bisa menjadi warisan positif bagi generasi selanjutnya.

“Dan apalagi aku punya anak-anak, itu sangat berpengaruh banget bagi anak-anak ku nantinya untuk menjadi legacy di kehidupan seterusnya,

“Oleh karena itu aku berharap MIWF gak pernah putus, bisa terus ada sampai anakku gede nantinya,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Natasha turut menyampaikan optimisme terhadap masa depan puisi dan bagaimana karya sastra, khususnya puisi, kini bisa dinikmati oleh lebih banyak kalangan, termasuk generasi muda.

“Harapannya semoga mereka semakin mencintai puisi, karena puisi semakin berevolusi dan sangat menjadi ruang konten kreativ bagi setiap pembacanya juga,” katanya.

“Dan sekarang penampilan dan isi dari puisi itu sangat berkembangan banget, dan sudah dibantu dengan pengemasan yang paling baik supaya puisi itu semakin luas lah dicintainya,” sambungnya.

“Bahkan dengan Gen-Z atau Gen Alpha sekarang itu mengenal puisi tidak segmented, dan kita bisa memulai pengalaman itu dengan ilustrasi dan lain sebagainya,” jelas Natasha.

Ia menutup sesi tersebut dengan menyampaikan bahwa ilustrasi dalam setiap bukunya adalah bagian dari strategi untuk membuka akses lebih luas terhadap puisi, terutama bagi pembaca yang belum terbiasa dengan genre tersebut.

“Itu juga menjadi salah satu upaya aku untuk bisa mengembangkan literasi itu sendiri, karena memang di buku-buku aku, yang pertama sampai tiga ada itu ada semua ilustrasinya agar bisa membantu orang-orang awam memaknai puisi-puisi itu sendiri sih,” tutupnya.

Keterlibatan Natasha Rizky dalam MIWF 2025 menjadi salah satu sorotan utama dalam festival tahunan tersebut, sekaligus menandai kolaborasi antara dunia seni peran dan dunia literasi dalam satu ruang kreatif yang inklusif dan inspiratif. (Frz)

YouTube player