Israel Bajak Kapal Madleen, Aktivis Greta Thunberg Cs Segera Dideportasi
RAKYAT NEWS, JAKARTA – Pasukan Israel membajak kapal Madleen yang membawa bantuan kemanusiaan ke Gaza dan menahan 12 penumpang di dalamnya, termasuk aktivis iklim asal Swedia, Greta Thunberg.
Para aktivis kini berada di fasilitas penahanan di Bandara Ben Gurion dan dijadwalkan segera dideportasi ke negara asal masing-masing.
“Para penumpang ‘Selfie Yacht’ tiba di Bandara Ben Gurion untuk berangkat dari Israel dan kembali ke negara asal mereka,” tulis Kementerian Luar Negeri Israel di media sosial, seperti dikutip AFP.
“Mereka yang menolak menandatangani dokumen deportasi dan meninggalkan Israel, akan dibawa ke otoritas peradilan,” lanjut pernyataan itu.
Organisasi non-pemerintah yang mewakili Greta Thunberg dan kawan-kawan, Adalah, menyampaikan bahwa para awak kapal Madleen saat ini ditahan di fasilitas di Bandara Internasional Ben Gurion.
“Di sana, 11 aktivis dan seorang jurnalis diperkirakan akan menghadapi sidang sebelum dideportasi ke negara asal mereka,” demikian pernyataan Adalah, dilansir Al Jazeera.
Para aktivis kemungkinan diizinkan meninggalkan Tel Aviv paling cepat malam ini (10/6) waktu setempat.
Sebelum kabar deportasi itu, Greta Thunberg bersama 11 penumpang lain dari kapal Madleen yang dicegat pasukan Israel di perairan internasional, sempat dibawa ke Pelabuhan Ashdod pada Senin (9/6).
Seorang fotografer AFP melaporkan bahwa Madleen tiba di pelabuhan tersebut sekitar pukul 20.45 waktu setempat dengan pengawalan ketat dari pasukan Israel.
Kementerian Luar Negeri Israel mengklaim bahwa semua penumpang kapal “aman dan tidak terluka.”
Kapal Madleen berlayar sejak awal Juni dan awalnya diperkirakan akan tiba di Gaza membawa bantuan kemanusiaan pada 7 Juni. Namun, saat berusaha memasuki wilayah Palestina, pasukan Israel membajak kapal dan menangkap Greta Thunberg serta kawan-kawan.

Tinggalkan Balasan