Konflik Israel-Iran Memanas, Ketum PBNU : Sangat Mengkhawatirkan
RAKYAT NEWS, JAKARTA – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf, menyampaikan rasa keprihatinannya terhadap memburuknya konflik antara Iran dan Israel.
Ia menilai bahwa serangan Israel ke Iran menjadi bukti nyata bahwa sistem tata dunia internasional gagal menjaga stabilitas global.
“Ini adalah kegagalan dari sistem tata internasional yang selama ini tidak dipelihara dan tidak dijaga konsistensinya,” ujar Gus Yahya usai menjadi pembicara Forum Keramat: Pentingnya Konsensus Kebangsaan di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Jumat (13/6/2026).
Menurutnya, kegagalan ini menyebabkan konflik terus berlarut-larut karena para aktor global bertindak seenaknya tanpa adanya sanksi atau tekanan dari masyarakat internasional.
Ia menyebut bahwa tindakan Israel menyerang Iran tanpa melalui prosedur multilateral merupakan sebuah ancaman serius terhadap tatanan global.
Ia memperingatkan bahwa jika situasi ini tidak segera ditangani dengan serius, dunia dapat menghadapi konflik yang lebih besar dan berpotensi menghancurkan banyak pihak.
“Ini sangat mengkhawatirkan. Sebelum serangan ini saja kita sudah khawatir dengan berbagai konflik yang meletus di berbagai tempat, seperti antara Pakistan dan India, juga perang Rusia dan Ukraina. Sekarang ditambah lagi konflik Iran-Israel. Ini mengarah pada ancaman keruntuhan bersama,” ucap dia.
Gus Yahya menjelaskan bahwa PBNU selama ini telah berupaya mendorong perdamaian dunia melalui dialog lintas negara dan agama. Ia menyampaikan bahwa PBNU telah menjalin komunikasi dengan sejumlah tokoh penting dunia. Dalam keterangannya, ia mengatakan:
“Kami sudah bicara dengan berbagai tokoh seperti Vatikan, Rabithah Alam Islami, juga dengan tokoh-tokoh di Eropa dan Amerika. Tapi semua ini kan Ormas saja. Tata dunia dan geopolitik itu stakeholder-nya adalah negara,” kata dia.
Karena itu, ia menyerukan agar negara-negara yang memiliki pengaruh besar dalam geopolitik global segera bertindak secara kolektif dan tegas untuk menghentikan konflik yang semakin meluas. Ia juga mendesak agar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tidak lagi bersikap pasif.

Tinggalkan Balasan