RAKYAT.NEWS, MAKASSAR – Universitas Hasanuddin (Unhas) mencatatkan tonggak pencapaian penting dalam reputasi internasionalnya. Dalam pemeringkatan terbaru QS World University Rankings (WUR) 2026, Unhas resmi masuk dalam jajaran 1.000 perguruan tinggi terbaik dunia, lebih cepat dua tahun dari target institusional yang ditetapkan pada 2028.

Rektor Unhas, Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc., menyampaikan rasa syukur dan apresiasinya atas capaian ini. Ia menyebut keberhasilan ini sebagai hasil dari sinergi seluruh elemen sivitas akademika, alumni, dan mitra strategis yang selama ini mendukung transformasi Unhas sebagai institusi global.

“Ini bukan sekadar angka, tapi hasil dari semangat kolektif, kerja keras, dan kolaborasi seluruh sivitas, alumni, dan mitra Unhas,” ungkap Prof Jamaluddin, yang akrab disapa Prof. JJ.

Masuknya Unhas dalam Top 1000 QS WUR menandai pengakuan internasional atas peran strategis Unhas dalam pendidikan tinggi, riset, dan pengabdian masyarakat. Pemeringkatan ini didasarkan pada berbagai indikator komprehensif, termasuk reputasi akademik, rasio dosen dan mahasiswa, serta jejaring penelitian global.

“Kami menyampaikan terima kasih atas kepercayaan dan kontribusi semua pihak. Mari terus menyalakan api semangat, karena pencapaian hari ini adalah pijakan untuk lompatan lebih tinggi esok hari,” tambahnya.

Unhas menilai pencapaian ini tidak hanya berdampak pada aspek akademik, tetapi juga memperkuat posisi kelembagaan dalam menjalin kerja sama internasional, meningkatkan daya saing alumni, serta menjadi daya tarik bagi mahasiswa asing.

Secara rinci, capaian Unhas dalam QS WUR 2026 adalah sebagai berikut:

Peringkat Dunia (Overall): 951–1.000

  • Academic Reputation: Peringkat 538
  • Citations per Faculty: 801+
  • Employer Reputation: 701+
  • Employment Outcomes: 695
  • Faculty Student Ratio: 484
  • International Faculty: 801+
  • International Research Network: 801+
  • International Students: 801+
  • Sustainability: =646

Indikator dengan peringkat terbaik diraih Unhas pada rasio dosen dan mahasiswa, disusul oleh reputasi akademik dan kinerja alumni dalam dunia kerja. Sementara itu, beberapa aspek seperti kolaborasi riset dan mahasiswa asing masih menjadi ruang terbuka yang akan terus dikembangkan di masa mendatang.