Nobar Film Believe dengan Keluarga Prajurit di Makassar, Mayjen Bangun: Bukan Sekadar Film Perang
Salah satu penonton yang hadir, Panglima Divisi Infanteri 3 Kostrad, Mayjen TNI Bangun Nawoko, mengaku tidak menduga akan begitu tersentuh dengan film ini. Menurutnya, Believe bukan sekadar film perang, tetapi cermin dari realitas kehidupan seorang prajurit—dan lebih dari itu, kehidupan keluarga mereka yang turut berjuang secara batin.
“Saya benar-benar tidak menyangka bisa tersentuh sedalam ini. Film ini bukan hanya bicara soal patriotisme di medan perang, tetapi tentang bagaimana keluarga ikut menanggung beban yang sama. Ini menyentuh dan nyata,” ujar jenderal bintang dua yang dua kali bertugas di Timor Timur tersebut.
Ia menambahkan, pengalaman pribadinya sebagai prajurit membuat film ini terasa autentik.
“Saya nonton bersama istri, dan saya pikir ini keputusan tepat. Film ini membuka perspektif bahwa ketika suami bertugas, istri juga sedang berperang dengan sunyi dan kekhawatiran,” ungkapnya.
Mayjen Bangun bahkan mengimbau agar film ini tidak hanya ditonton oleh kalangan militer, tetapi oleh seluruh masyarakat. Menurutnya, film seperti Believe bisa menjadi media edukasi kebangsaan yang kuat dan membangun empati terhadap tugas berat para prajurit dan keluarganya.
Sinopsis Singkat
Believe mengisahkan perjalanan Agus (Ajil Ditto), putra dari prajurit Sersan Kepala Dedi (Wafda Saifan) yang gugur dalam Operasi Seroja. Ditinggal ibunya (Yoriko Angeline) sejak kecil dan hidup dalam bayang-bayang sosok ayah yang jarang hadir, Agus tumbuh penuh kemarahan. Namun, kematian sang ayah justru menjadi titik balik bagi hidupnya.
Agus memutuskan mengikuti jejak ayahnya menjadi prajurit, menempuh jalan penuh luka, penolakan, hingga konfrontasi batin. Puncaknya, ia berhadapan langsung dengan musuh ayahnya di masa lalu, Miro (Marthino Lio).
Melalui kisah personal ini, Believe menampilkan nilai-nilai pengorbanan, keberanian, dan cinta dalam balutan sejarah militer Indonesia. (*)
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan