RAKYAT NEWS, JAKARTA – Anggota Komisi VI DPR RI, Rachmat Gobel, mengapresiasi dan memuji Presiden Prabowo Subianto dan tim ekonomi Indonesia yang dipimpin Menko Perekonomian Airlangga Hartarto yang berhasil menurunkan tarif ekspor Indonesia ke Amerika Serikat (AS) dari 32 persen menjadi 19 persen. “Ini suatu keberhasilan yang harus kita apresiasi dan kita puji. Tinggal bagaimana memanfaatkan situasi ini untuk meningkatkan ekspor Indonesia ke Amerika Serikat, khususnya untuk produk-produk UMKM,” katanya, Minggu, 20 Juli 2025.

 

Kabar itu disampaikan Presiden AS Donald Trump pada Rabu, 16 Juli 2025, melalui akun media sosial pribadinya di Truth Social. Tarif untuk produk Indonesia ini menjadi yang terendah untuk negara-negara ASEAN seperti Vietnam (20 persen), Filipina (20 persen), Malaysia (25 persen), Singapura (25 persen), dan Thailand (36 persen). Bahkan lebih kecil dari Korea Selatan dan Jepang yang kena tarif 25 persen, Banglades (35 persen), Brasil (50 persen), dan China yang juga terkena tarif cukup besar.

 

Sebagai bagian dari kesepakatan tersebut adalah Indonesia akan membeli energi dari AS senilai 15 miliar dolar AS, produk pertanian senilai 4,5 miliar dolar AS, dan pembelian 50 pesawat jet Boeing senilai 3,2 miliar dolar AS, perawatan pesawat 11,2 miliar dolar AS. Total sekitar Rp 550,8 triliun atau sekitar 34 miliar dolar AS. Ekspor Indonesia terbesar adalah ke China 23,6%, disusul ke AS 9,96%, Jepang 7,82%, dan India 7,68%. Impor terbesar pun berasal dari China yaitu 36,29%, disusul Jepang 7,53%, Australia 4,87%, dan AS 4,80%. Walaupun ekspor ke AS bukan yang terbesar namun Indonesia mendapatkan surplus sekitar 17,9 miliar dolar AS, dan merupakan kontribusi surplus terbesar untuk total neraca perdagangan Indonesia. Sebaliknya, walau Indonesia paling banyak mengekspor ke China, Indonesia justru terus mengalami defisit, yang terus meningkat.