Setelah mengetahui angka pastinya, Anda bisa mengalokasikan dana tersebut ke dalam instrumen yang tepat, salah satunya reksadana pasar uang. Hal ini penting agar dana darurat tetap bekerja secara efisien tanpa mengorbankan potensi pertumbuhan investasi jangka panjang Anda yang lain.

3. Pilih Instrumen dengan Likuiditas Tinggi

Dana darurat harus bisa dicairkan kapan saja saat dibutuhkan, oleh karena itu likuiditas menjadi faktor utama. Reksadana pasar uang menawarkan kemudahan ini, karena bisa dicairkan dalam waktu 1–2 hari kerja sejak penjualan unit dilakukan. Ini jauh lebih cepat dibandingkan instrumen investasi lain seperti deposito berjangka atau obligasi.

Agar semakin praktis, pastikan Anda memilih platform investasi seperti Makmur.id yang memiliki proses pencairan yang cepat dan transparan. Dengan begitu, Anda bisa merasa tenang karena dana darurat selalu siap digunakan tanpa hambatan berarti saat kondisi mendesak terjadi.

4. Bandingkan Imbal Hasil dan Biaya Investasi

Walaupun reksadana pasar uang tidak dirancang untuk memberikan imbal hasil tinggi, tetap penting untuk memilih produk yang memberikan return kompetitif. Bandingkan imbal hasil historis antar produk reksadana pasar uang dari berbagai manajer investasi.

Selain itu, perhatikan juga biaya yang dibebankan, seperti biaya pengelolaan (management fee), biaya pembelian, dan biaya penjualan (jika ada). Biaya-biaya ini dapat mempengaruhi hasil akhir investasi Anda.

Oleh karena itu, perhatikan rincian biaya dari setiap platform. Beberapa platform seperti Makmur.id bahkan menawarkan investasi reksadana tanpa biaya transaksi, yang bisa membuat potensi keuntungan Anda menjadi lebih optimal dalam jangka panjang.

5. Pantau Kinerja Reksadana Secara Berkala

Meskipun reksadana pasar uang memiliki risiko yang rendah, Anda tetap perlu melakukan evaluasi berkala terhadap performa investasinya. Pantau kondisi ekonomi makro yang dapat memengaruhi kinerja instrumen pasar uang. Ini contohnya seperti perubahan suku bunga acuan dari bank sentral.  Setelah itu, periksa apakah imbal hasil yang diberikan masih sebanding atau lebih tinggi dari suku bunga tabungan dan inflasi.

YouTube player