KDM Minta Tak Ada Perbedaan Antara SMAN dan MAN: Harus Gratis!
RAKYAT NEWS, JAWA BARAT – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, meminta agar tidak ada perbedaan dalam hal biaya pendidikan antara Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) dan Madrasah Aliyah Negeri (MAN).
Hal ini disampaikan Dedi melalui akun Instagram pribadinya sebagai respons terhadap viralnya keluhan orang tua siswa MAN 1 Cianjur mengenai adanya surat pernyataan kesediaan memberikan sumbangan sukarela dari pihak sekolah.
Dalam surat yang dibagikan kepada seluruh orang tua siswa tersebut, tercantum jumlah sumbangan dengan nominal bervariasi, mulai dari Rp 3 juta, Rp 2,7 juta, hingga Rp 2,5 juta.
Dedi Mulyadi menegaskan bahwa kedua jenis sekolah tersebut seharusnya sama-sama gratis tanpa adanya pemungutan sumbangan, demi menjaga kesetaraan dan keadilan bagi seluruh siswa di Jawa Barat.
“Kalau SMA Negeri sudah free, maka MAN Negeri harus free, Karena dua-duanya mengelola sumber uangnya sama besarannya menurut saya,” ucap dia.
Dedi Mulyadi menanggapi alasan pihak sekolah yang menyebut sumbangan atau infak dibutuhkan untuk mendukung kegiatan operasional yang bersumber dari Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) atau Bantuan Pendidikan Menengah Universal (BPMU).
“Madrasah Aliyah Negeri (MAN) di bawah kewenangan Kementerian Agama di Jawa Barat pengelolaannya di bawah Kanwil Kementrian Agama. Memang bukan di bawah Gubernur, tetapi sebagai Gubernur perlu saya sampaikan (Dana BOS) SMA Negeri dan Madrasah Aliyah sama. BPMU juga sama,” terang Dedi Mulyadi.
Menurutnya, apabila sekolah memiliki target tertentu, lebih baik pencapaiannya dilakukan dengan menyesuaikan pada anggaran sekolah yang tersedia.
“Mari junjung tinggi kesetaraan, agar tidak ada disparitas atau perbedaan antara MAN Negeri dengan SMAN Negeri. Sebagai wakil orang tua seluruh jawa barat, saya ingin setara tidak ada perbedaan. Baik yang dikelola pemerintah provinsi maupun di kelola Kementerian Agama Republik Indonesia,” imbaunya.

Tinggalkan Balasan