Fakultas Kehutanan Unhas Hadirkan Guru Besar Göttingen University dalam Kuliah Tamu Internasional
RAKYAT.NEWS, MAKASSAR – Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin (Unhas) menggelar kuliah tamu internasional dengan menghadirkan Prof. Christoph Kleinn, akademisi dari Georg-August, Göttingen University, Jerman.
Kegiatan ini berlangsung di Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Hutan Pendidikan Unhas, Bengo-Bengo, Kabupaten Maros, Kamis (24/7/2025).
Kuliah tamu tersebut merupakan bagian dari rangkaian kegiatan The 4th Biennial Conference of Tropical Biodiversity (BCTB) yang diselenggarakan oleh Fakultas Kehutanan Unhas. Acara dihadiri oleh Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof. Dr. Ir. Syamsu Rijal, S.Hut., M.Si., IPU., serta tiga dosen Fakultas Kehutanan Unhas: Fatwa Faturachmat, S.Hut., M.Hut.; Chairil A., S.Hut., M.Hut.; dan Ahmad Rifqi Makkasau, S.Hut., M.Hut.
Dalam sambutannya, Prof. Syamsu Rijal menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan wujud kolaborasi riset antara Thematic Research Group (TRG) Deforestation and Degradation dan Laboratorium Perencanaan dan Sistem Informasi Kehutanan (PSIK) Fakultas Kehutanan Unhas.
“Saya berharap kegiatan ini menjadi awal yang baik dalam membangun kolaborasi antara Fakultas Kehutanan Unhas dan Georg-August, Göttingen University, Jerman, baik dalam bentuk kuliah tamu, program pertukaran mahasiswa (student mobility), maupun peluang studi lanjut S3 bagi dosen di Göttingen University,” ujar Prof. Syamsu Rijal.
Pada sesi kuliah tamu, Prof. Christoph Kleinn menyampaikan materi terkait pentingnya inventarisasi hutan dan peranannya dalam perencanaan, serta proses monitoring dan evaluasi dalam pengelolaan sumber daya hutan dan lingkungan. Ia juga menekankan urgensi data kehutanan yang akurat sebagai dasar pengambilan kebijakan kehutanan berkelanjutan.
Mahasiswa Fakultas Kehutanan Unhas tampak antusias mengikuti kegiatan ini. Interaksi antara pemateri dan peserta berlangsung aktif melalui sesi tanya jawab, yang menunjukkan tingginya minat mahasiswa terhadap isu kehutanan global dan pendekatan ilmiah dalam pengelolaannya.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan