RAKYAT.NEWS, MAKASSAR – Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (OJK Sulselbar) mencatat perkembangan positif pada sektor Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) di Sulawesi Selatan per Juni 2025.

Capaian tersebut diungkapkan Kepala OJK Sulselbar, Moch Muchlasin dalam kegiatan Jurnalis Update bertema “Kinerja Keuangan Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat” yang berlangsung di Kantor OJK Sulselbar, Jumat (15/8/2025).

Berdasarkan data OJK, total piutang perusahaan pembiayaan di Sulawesi Selatan tumbuh sebesar 1,37 persen menjadi Rp18,77 triliun. Perusahaan modal ventura mencatatkan total pembiayaan yang juga meningkat sebesar 1,15 persen hingga mencapai Rp373 miliar. Sementara itu, outstanding pembiayaan fintech peer to peer (P2P) lending mengalami lonjakan signifikan sebesar 37,46 persen dengan nilai mencapai Rp2,04 triliun.

Selain itu, pada posisi April 2025, total pinjaman yang disalurkan oleh perusahaan pergadaian di Sulawesi Selatan tercatat tumbuh 29,55 persen dengan nilai mencapai Rp8,47 triliun. Angka tersebut menunjukkan adanya permintaan yang cukup tinggi terhadap layanan pergadaian di wilayah tersebut.

Muchlasin menegaskan, capaian positif ini tidak terlepas dari stabilitas sektor jasa keuangan di Sulawesi Selatan yang tetap terjaga dan mampu tumbuh positif pada semester I 2025, meski dihadapkan pada tantangan dinamika perekonomian global.

“Stabilitas sektor jasa keuangan di Sulawesi Selatan tetap terjaga dan tumbuh positif. Kondisi ini menunjukkan ketahanan atau resiliensi sektor keuangan daerah yang solid dan turut menopang kekuatan pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan,” ungkap Muchlasin.

Pertumbuhan positif sektor keuangan daerah tersebut juga tercermin dari kinerja ekonomi Sulawesi Selatan pada semester I 2025 yang mencapai 5,35 persen c-to-c, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional yang berada pada level 4,99 persen c-to-c.