RAKYAT NEWS, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengungkapkan keinginannya untuk mengakhiri konflik antara Rusia dan Ukraina tidak hanya demi perdamaian dunia, tetapi juga sebagai upaya pribadinya agar dapat masuk surga.

Namun, sehari setelah menerima kunjungan pemimpin Ukraina dan beberapa negara Eropa di Gedung Putih, Trump menyebut bahwa motivasinya tidak hanya bersifat duniawi.

“Saya ingin mencoba masuk surga, jika memungkinkan,” kata Trump kepada program pagi Fox News, “Fox & Friends”, sebagaimana yang dilansir Kompas.com dari AFP pada Rabu (20/8/2025).

“Saya dengar saya sedang tidak baik-baik saja, saya dengar saya benar-benar berada di posisi terendah! Tapi jika saya bisa masuk surga, ini akan menjadi salah satu alasannya,”

Berdasarkan keyakinan tradisional, Trump yang telah menikah tiga kali dan dua kali mengalami pemakzulan bukanlah sosok yang suci. Miliarder dari Partai Republik ini terlibat dalam berbagai skandal selama bertahun-tahun.

Ia menjadi presiden pertama AS yang pernah dihukum pidana, salah satunya terkait kasus suap yang melibatkan pembayaran kepada bintang porno.

Namun, sejak selamat dari upaya pembunuhan tahun lalu, Trump menunjukkan sikap yang semakin religius. Dalam pelantikannya pada Januari, ia menyatakan bahwa dirinya telah “diselamatkan oleh Tuhan untuk membuat Amerika hebat kembali.”

Didukung kuat oleh kelompok kanan religius Amerika, Trump semakin menonjolkan sisi keagamaan dalam masa jabatan keduanya di Gedung Putih.

Ia secara khusus menunjuk penasihat spiritual resmi, Paula White, untuk memimpin sejumlah pertemuan doa di mana peserta meletakkan tangan mereka di atas tubuh Trump secara bergantian dalam acara-acara di Gedung Putih.

Sekretaris Pers Gedung Putih, Karoline Leavitt, menyatakan pada Selasa bahwa ia yakin “presiden serius” mengenai komentarnya tentang mengakhiri perang di Ukraina.