Profil Prof Budu: Dokter Spesialis Mata yang Tantang Jamaluddin Jompa di Pilrek Unhas
RAKYAT.NEWS, MAKASSAR – Pemilihan Rektor (Pilrek) Universitas Hasanuddin (Unhas) periode 2026–2030 dipastikan akan berlangsung sengit. Dua figur besar kampus merah telah menyatakan kesiapan mereka untuk memperebutkan kursi tertinggi kepemimpinan akademik tersebut, yakni Prof. dr. Budu, Ph.D., Sp.M(K), M.MedEd dan Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc., yang akrab disapa Prof Jeje.
Prof Budu resmi mendaftar sebagai bakal calon rektor pada Jumat, 22 Agustus 2025, dengan menyerahkan berkas pendaftaran langsung ke Ketua Panitia Pemilihan Rektor (PPR) Unhas, Prof. Dr. drg. Hasanuddin Tahir.
Kehadirannya ke Gedung Rektorat lantai 4 Unhas didampingi sejumlah tokoh penting kampus, mulai dari Prof. Yusran Jusuf, Prof. Dr. Armin Arsyad, Prof. Akbar, Prof. Harun, Rahmat Muhammad, hingga Prof AB Takko.
Dalam pernyataannya, Prof Budu mengusung tagline “Unhas Berkarakter, Berdampak, dan Bereputasi Internasional (Terdepan dan Terasa)”. Ia menegaskan bahwa pencalonannya bukan semata karena undangan panitia, tetapi juga dorongan dari rekam jejak panjang yang ia bangun di lingkungan akademik selama lebih dari tiga dekade.
“Saya kurang lebih 30 tahun di Unhas, saya sangat mencintai kampus ini. Dari mulai mengurus mahasiswa, memimpin departemen, menjadi wakil dekan, wakil rektor, hingga dekan, semua jenjang sudah saya lalui. Saya merasa pantas untuk maju sebagai rektor agar visi besar saya bisa diwujudkan,” ujar Prof Budu.
Pria kelahiran Maros, 31 Desember 1966, ini memang bukan sosok baru di dunia akademik maupun organisasi profesi. Karier panjangnya tercermin dari berbagai posisi strategis yang pernah ia emban.
Ia pernah menjabat Direktur Akademi Kebidanan Salewangan Maros (2002–2005), Ketua Laboratorium Bioteknologi Kedokteran PKP Unhas (2005–2008), Ketua Medical Education Unit (MEU) FK Unhas (2005–2009), dan Ketua Bagian Pendidikan Kedokteran FK Unhas (2007–2009).
Di tingkat universitas, Prof Budu tercatat sebagai Wakil Dekan FK Unhas (2010–2014), Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, dan Kemitraan Internasional (2014–2018), Dekan Fakultas Kedokteran Unhas (2018–2022), hingga menjabat Dekan Sekolah Pascasarjana Unhas sejak 2022.
Tidak hanya itu, di level nasional, ia juga dipercaya sebagai Ketua Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia serta masih menjabat Ketua Persatuan Dokter Spesialis Mata Seluruh Indonesia.
Dengan pengalaman panjang tersebut, Prof Budu menawarkan visi menjadikan Unhas sebagai Sosiopreneurship University yang berkarakter, berdampak, dan mengglobal.
Ia menekankan pentingnya tata kelola organisasi yang efektif, restrukturisasi fakultas, hingga penataan kampus yang lebih asri dan ramah untuk sivitas akademika.
Di sisi lain, Prof Jeje, yang saat ini masih menjabat sebagai Rektor Unhas periode 2022–2026, juga diperkirakan akan kembali maju dalam kontestasi ini. Sebagai pakar kelautan dan mantan Dekan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Unhas, Prof Jeje dikenal dengan visi besarnya membawa Unhas sebagai perguruan tinggi yang unggul dalam riset, inovasi, dan jejaring internasional.
Pertarungan dua figur besar ini pun diprediksi akan menjadi salah satu pemilihan rektor paling menarik dalam sejarah Unhas. Keduanya sama-sama memiliki rekam jejak akademik mentereng, pengalaman kepemimpinan panjang, serta basis dukungan yang kuat dari sivitas akademika maupun jaringan alumni.
Ketua PPR Unhas, Prof Hasanuddin Tahir, menegaskan bahwa proses pemilihan akan berjalan transparan dan sesuai aturan.
Ia juga menyebut, dengan pendaftaran Prof Budu, kompetisi menuju kursi rektor Unhas semakin dinamis. Masyarakat kampus menunggu strategi dan visi yang ditawarkan para kandidat.
Kini, perhatian publik akademik tertuju pada bagaimana kedua tokoh ini akan menawarkan gagasan terbaik untuk membawa Unhas menuju reputasi internasional. Pertarungan ide, visi, dan strategi diyakini akan menjadi penentu dalam menentukan siapa yang akan memimpin Unhas lima tahun ke depan. (*)







Tinggalkan Balasan