Opini : Sabri, SKM, M.Kes
Direktur Media www.rakyat.news

Abdul Kadir Karding adalah potret perantau sukses asal Sulawesi Selatan yang tak pernah melupakan akarnya. Dalam dirinya, mengalir falsafah Bugis yang luhur, terutama prinsip “Malempu’ yang berarti kejujuran, kelurusan hati, dan integritas. Prinsip inilah yang menjadi kompas moral, menjaga kesederhanaan dan kegigihannya saat menapaki perjalanan dari tanah Bugis ke pusat kekuasaan. Ia membuktikan bahwa ketekunan yang dilandasi kelurusan hati mampu menembus batas apa pun.

Saya memiliki kenangan personal yang mengesankan dengan beliau. Pada sebuah acara Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS), saya memberanikan diri menyapanya. Tanpa ragu, saya langsung mengajaknya untuk berbincang di podcast yang saya kelola. Respons beliau di luar dugaan. Sejak pertemuan pertama itu, aura kesederhanaan dan keterbukaan beliau begitu terasa. Tidak ada jarak, tidak ada sekat birokrasi yang kaku.

Kini, sebagai Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) di bawah pemerintahan Presiden Prabowo, beliau tentu dikelilingi oleh protokoler yang ketat. Namun, Abdul Kadir Karding menunjukkan sisi yang berbeda. Ia tetaplah pribadi yang hangat dan mudah dijangkau, sebuah anomali di tengah lingkaran kekuasaan yang sering kali terasa jauh. Sikap inilah yang menjadikannya panutan, terutama bagi kami, para anak muda yang memandang masa depan. Beliau adalah bukti bahwa jabatan tinggi tidak harus mengikis jati diri.

Kerja-kerja nyata beliau sebagai Menteri P2MI menjadi cerminan dari karakternya. Setiap kebijakan dan langkah yang diambil terasa berangkat dari pemahaman mendalam akan kesulitan yang dihadapi para pekerja migran, pahlawan devisa kita.

Di hari yang istimewa ini, selamat ulang tahun yang ke-52, Bapak Abdul Kadir Karding. Semoga senantiasa diberikan kesehatan, kekuatan, dan kearifan dalam mengemban amanah besar ini. Doa terbaik dari kami selalu menyertai langkah Bapak.