Herman kemudian menuturkan, bahwa pihak rumah sakit hingga saat ini hanya menyampaikan klarifikasi melalui konferensi pers, namun tidak memberikan jawaban resmi secara tertulis.

“Somasi kami sudah jelas dalam bentuk tertulis, mestinya dibalas dengan tertulis. Tapi sampai sekarang belum ada respons resmi,” tegasnya.

Awak media telah berusaha menghubungi Kepala Humas RS Bhayangkara Makassar, Nizmah. Meski begitu, hingga berita ini terbitkan, belum ada respons baik dari panggilan telepon dan pesan konfirmasi yang dikirimkan melalui WhatsApp.

Diketahui sebelumnya, bahwa keluarga selebgram NR melayangkan somasi kepada pihak RS Bhayangkara atas tersebarnya hasil visum NR di sosial media. Mereka menuntut permintaan maaf, audit internal, serta penindakan tegas terhadap oknum yang bertanggung jawab.

“Pihak keluarga meminta kepada pihak RS Bhayangkara untuk mengusut dan menginvestigasi terhadap pihak yang tidak bertanggung jawab karena kami sudah mendapatkan informasi, hasil foto-foto visum itu mestinya tidak beredar, pihak kepolisian saja terkait penyelidikan itu (yang disampaikan) itu hasil saja secara tertulis, makanya kami heran,” ungkap Herman.

Pihak RS Bhayangkara Makassar juga sebelumnya telah menyampaikan permintaan maaf dan menyatakan tengah melakukan penyelidikan internal. Mereka menegaskan akan ada sanksi jika terbukti ada oknum yang bermain.

“Pihak RS Bhayangkara Makassar sedang melakukan investigasi internal, melalui langkah-langkah pelaporan ke SPKT, Unit Siber Ditkrimsus, dan Bid Propam Polda Sulsel,” tutur pihak rumah sakit.

Visum NR merupakan bagian dari proses penyelidikan dugaan Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS) yang menyeret nama mantan suami NR, seorang pengusaha kafe dan restoran di Kota Makassar berinisial CD. (*)