Geopark Maros Pangkep UNESCO Luncurkan 2 Buku Komik, Bahas Temuan Ilmiah dan Cerita Rakyat
Komik ini hadir dalam dua versi. Pertama, versi ilmiah yang menyajikan informasi mengenai keanekaragaman hayati, flora-fauna endemik, dan geologi kawasan Geopark dengan bahasa sederhana.
Kedua, versi cerita rakyat yang menampilkan kisah-kisah lokal. Dari Maros, diangkat cerita Toakala dan Bissudaeng yang ditulis ulang Lory Herndrajaya. Sementara dari Pangkep, ditampilkan cerita Raja Lipan dari Pulau Marasende yang ditulis ulang Ir Djajang Andi Abbas.
Dedy menuturkan, saat ini sebanyak 500 eksemplar telah dibagikan di Kabupaten Maros dan Pangkep. Targetnya, sebanyak 1.000 eksemplar akan didistribusikan lebih luas dengan dukungan Dinas Pendidikan serta Dinas Perpustakaan Provinsi Sulawesi Selatan.
Komik ini juga dapat diakses melalui situs resmi geoparkmarospangkep.id, baik dalam bentuk e-book maupun barcode scan.
“Karena tersedia dalam dua bahasa, Indonesia dan Inggris, komik ini tidak hanya bisa dibaca di kawasan Maros Pangkep, tetapi juga akan didistribusikan di Australia untuk memperkenalkan Geopark Maros Pangkep ke dunia,” terang Dedy.
TANTANGAN MENULIS KOMIK
Penulis sekaligus ilmuwan Paleoklimatologi asal Australia, Dr Alena K Kimbrough, mengungkapkan tantangan dalam menyusun komik ilmiah ini.
“Komik ini sangat cocok untuk semua kalangan, terutama anak-anak sekolah. Tantangan bagi saya adalah bagaimana memadatkan cerita panjang atau artikel ilmiah yang mencakup berbagai disiplin ilmu, mulai dari arkeologi, ekologi, hingga flora-fauna endemik, ke dalam komik yang mudah dipahami. Saya melibatkan banyak ilmuwan lintas bidang agar kontennya kuat dan tetap menarik,” jelas Alena.
Ia mengakui proses kolaborasi dengan ilustrator Daniel A. Becker turut memperkaya perspektifnya.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan