RAKYAT NEWS, JAKARTA – Menteri Hak Asasi Manusia, Natalius Pigai, menanggapi laporan adanya tiga demonstran yang dikabarkan hilang usai aksi pada akhir Agustus 2025.

Pigai mengimbau agar masyarakat dan pihak terkait tidak terburu-buru menyimpulkan kondisi tersebut sebagai hilang secara pasti, karena menurutnya ada kemungkinan para demonstran tersebut sedang bersembunyi akibat kepanikan saat situasi demonstrasi.

Ia juga memastikan upaya pencarian terus dilakukan dengan bantuan teknologi CCTV di Jakarta.

“Kita tetap terus berjuang (ikut mencari). Saya menyatakan terus berjuang, tapi terlalu dini untuk dikatakan hilang. Bisa saja, orang karena panik sembunyi,” kata Pigai saat ditemui di Hotel Royal Kuningan, Jakarta, pada Selasa (17/9/2025).

Menurutnya, istilah yang lebih tepat untuk kondisi ketiga orang itu adalah “belum terlihat” atau “belum kembali ke rumah”, bukan langsung dianggap hilang.

Pigai juga menyatakan keyakinannya bahwa keberadaan mereka akan dapat segera diketahui, mengingat peristiwa tersebut terjadi di wilayah Jakarta.

“Jakarta ini adalah kota metropolis. Setiap sudut itu ada CCTV. Dengan CCTV itu, bisa menemukan orang tersebut sedang berada di mana dan pergi ke mana posisi terakhir dia ada di mana. Karena itu orang bisa temukan. Ini metodologi penyelidikan ya,” ucap Pigai.

Ia menjelaskan bahwa pihak Kementerian HAM akan mengajukan permintaan kepada kepolisian untuk membantu menelusuri keberadaan tiga orang yang dilaporkan hilang.

Oleh karena itu, Pigai mengimbau semua pihak, termasuk Kontras, untuk menunggu hasil penyelidikan secara menyeluruh dari aparat yang berwenang.

“Karena itu, teman-teman dari Kontras, saya sampaikan ya, harus mengerti tentang penyelidikan. Ya, penyelidikan, sabar, kita sama-sama kerja, Kontras juga bekerja, kami juga bekerja, kita akan lihat (hasilnya). Tapi jangan buru-buru berkesimpulan hilang, apalagi pakai kata hilang paksa,” kata Pigai.