RAKYAT.NEWS, MAKASSAR – Sebagai bentuk komitmen dalam meningkatkan literasi keuangan karyawan, Kalla kembali menggelar Financial Wellness Day 2025.

Ini merupakan tahun kedua pelaksanaan, dimana sejalan dengan nilai KALLA, Kerja Ibadah, yang menempatkan integritas dan keseimbangan hidup sebagai bagian dari produktivitas.

Pengelolaan keuangan yang lebih sehat, membuat karyawan mampu bekerja lebih fokus, tenang, dan produktif, tanpa bayang-bayang tekanan finansial yang mengganggu keseharian. Acara ini digelar di Saoraja Ballroom, Wisma Kalla, dan diikuti oleh ribuan insan KALLA, baik yang bergabung secara offline maupun online, (18/9/25).

Financial Wellness Day 2025 menghadirkan berbagai pembicara kompeten diantaranya, Syahrial selaku Gold Investment Team Leader Bank Syariah Indonesia, Ligwina Hananto selaku CEO & Lead Financial Trainer QM Financial, serta Jeffrey Hendrik selaku Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia.

Solihin Jusuf Kalla, President Director Kalla, dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada narasumber yang telah hadir dan memberikan pencerahan kepada seluruh insan KALLA melalui acara Financial Wellness Day 2025.

“Di tengah kondisi ekonomi negara yang masih tidak menentu, satu-satunya cara untuk menghadapi tantangan tersebut adalah dengan disiplin menabung dan mengelola keuangan secara bijak. Melalui pengetahuan dan wawasan yang kita peroleh hari ini, semoga kita semua dapat terus maju dan tetap bertahan,” ungkapnya.

“Kami berharap agar acara ini menjadi secercah cahaya yang membuka jalan bagi kita untuk maju dan lebih siap menghadapi masa depan. Pengelolaan pendapatan yang lebih bijak, tidak hanya dapat menjaga kestabilan finansial pribadi, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan keluarga,” ujar Solihin Jusuf Kalla.

“Jadikan momentum ini sebagai titik awal untuk membangun kebiasaan keuangan yang sehat dan investasi yang tepat, sehingga kita bisa mencapai tujuan finansial dengan lebih percaya diri. Semoga semangat ini terus terjaga, dan kita semua dapat mengambil langkah-langkah positif dalam merencanakan masa depan yang lebih baik,” lanjutnya.

Sementara itu, Imelda Jusuf Kalla, Finance & Legal Director Kalla, mengatakan bahwa kondisi ekonomi saat ini sangat menantang.

“Beberapa unit bisnis kita merasakan dampaknya, terutama karena belanja negara yang masih melambat. Sebagai karyawan, tentu kita berharap agar pendapatan atau gaji kita dapat meningkat demi memperbaiki kualitas hidup. Namun, banyak orang masih kesulitan dalam mengelola keuangan pribadi, sehingga gaji yang didapatkan seringkali hanya ‘numpang lewat’ tanpa adanya perencanaan yang jelas,” ucapnya.

Imelda Jusuf Kalla menambahkan bahwa ada beberapa prinsip penting yang harus kita pahami, pendapatan harus lebih besar dari pengeluaran, harus tersedia dana darurat sebagai cadangan keuangan, harus ada alokasi dana untuk investasi.

CEO & Lead Financial Trainer QM Financial, Ligwina Hananto, mengungkapkan, bagi karyawan yang ingin mencapai financial wellnes harus memperhatikan tiga aspek, yaitu utang, tabungan dan penghasilan itu sendiri. Ia mengatakan, utang itu dibolehkan,tapi harus dibatasi.

“Di finacial planning itu boleh ngutang tapi jangan melebihi 1/3 dari penghasilan kita. Kemudian, menabung dan invetasi minimum 10 persen dari penghasilan. Selanjutnya, itu dibuktikan dengan rasio likuiditas atau total tabungan dan jumlah investasi kalau sampai tidak bekerja, kamu akan mampu bertahan hidup selama empat bulan. Inilah cara mengetahui keuangan kita sehat atau tidak,” ungkapnya.

Selama acara berlangsung, Financial Wellness Day 2025 juga diisi beragam interactive booth menarik dari Bank Syariah Indonesia, Bank Rakyat Indonesia, Bank Sulselbar, Bank Muamalat, Bank Mandiri dan Bank Negara Indonesia. Selain itu, pada pengujung acara, Bank Syariah Indonesia membagikan doorprize menarik berupa hadiah emas.

Melalui Financial Wellness Day 2025, KALLA menegaskan komitmennya untuk membangun kesadaran finansial insan KALLA sebagai bagian dari tanggung jawab yang selaras dengan nilai KALLA. Bukan hanya dari aspek karier, tetapi juga dari sisi mental, emosional, dan finansial. (*)

YouTube player