Melalui Teaching Factory, Polbangtan dapat Apresiasi IFAD
Project Manager YESS PPIU Sulsel DR. Kisman A. Arsyad mengatakan Melalui TEFA, para penerima manfaat YESS, mahasiswa dan alumni terlibat langsung dalam produksi, pengemasan, pemasaran, dan manajemen usaha kecil berbasis kakao. Dan hasilnya sudah terlihat, mereka punya kemampuan membuat produk bernilai tambah dari kakao, mengelola bisnis skala kecil hingga menengah dan berinovasi untuk menghasilkan berbagai produk.
Rombongan juga meninjau nursery kakao dan laboratorium pengolahan kakao yang dilengkapi dengan mesin pengupas, pengering, hingga pengemasan produk. Kegiatan ini menunjukkan sinergi antara pendidikan vokasi dan praktik wirausaha berbasis komoditas unggulan daerah.
Usai peninjauan lapangan, rombongan disambut dengan sambutan adat Angngaru dan melanjutkan kunjungan ke pameran penerima manfaat Program YESS.
Acara dilanjutkan dengan sesi dialog interaktif antara tim IFAD, manajemen Program YESS, mahasiswa Polbangtan, dan penerima manfaat program dari berbagai daerah.
Beberapa perwakilan penerima manfaat yang hadir antara lain Mega (Young Ambassador Agriculture, ekspor gula aren – Jawa Timur), Dzikri (penerima hibah individu, ekspor keripik sayur dan buah – Jawa Timur), Dani Muhammad (hibah klaster Kopi Bunar – Jawa Barat), Mukhlis (hibah klaster puyuh – Sulawesi Selatan), dan Ferdy Aditya (penerima manfaat ikubator Bisnis, hidroponik – Kalimantan Selatan).
Mukhlis asal Bantaeng ini menyampaikan rasa terima kasih karena telah di intervensi Program YESS PPIU Sulawesi Selatan. Mantan karyawan ini menyatakan bahwa sejak diintervensi pengahasilannya sekarang melebihi gaji seorang karyawan. Saya sukses membangun klaster puyuh, ekosistem sudah terbentuk dengan bail. Bisnis ini menjanjikan dan juga saat ini ikut berkontribusi dengan program pemerintah MBG.







Tinggalkan Balasan