RAKYAT.NEWS, KOTA BEKASI – Direktur Uji Kompetensi Wartawan (UKW) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Aat Surya Safaat, menegaskan pentingnya wartawan berpikir kreatif dalam mencari sumber informasi tanpa mengabaikan etikad baik.

Pesan tersebut disampaikannya saat menjadi narasumber dalam kegiatan Pembekalan dan Sosialisasi Sinergi Media, Pemerintah, dan Dunia Usaha dalam Penerapan Undang-Undang Pers, Keterbukaan Informasi Publik (KIP), dan Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) di Aula PWI Bekasi Raya, Jumat (31/10/2025).

“Jadi begitu, wartawan harus creative thinking dan punya etikad baik. Saya yakin dapat narasumber sebagai materi berita,” ujar Aat.

Ia menekankan, wartawan harus memahami etika tersebut saat menjalankan tugas jurnalistik, terutama ketika mengumpulkan materi informasi sebelum disajikan ke publik. Selain itu, wartawan juga perlu mampu membedakan antara opini dengan fakta agar berita yang dihasilkan tetap akurat dan berimbang.

“Wartawan tidak boleh mencampuradukkan opini dan fakta dalam menulis berita,” kata Aat.

Menurutnya, tulisan opini sebaiknya dimuat di rubrik khusus agar tidak menimbulkan bias dalam penyajian berita. Dalam kesempatan itu, Aat juga berbagi pengalaman pribadinya saat meliput isu-isu nasional yang sering kali penuh tantangan di lapangan.

Meski terkadang sulit mendapatkan keterangan langsung dari narasumber, ia menyarankan agar wartawan tidak menyerah dan tetap berinisiatif, misalnya melalui metode wawancara doorstop.

Di akhir paparannya, Aat mendorong wartawan untuk mengikuti Uji Kompetensi Wartawan (UKW) sebagai bentuk peningkatan profesionalisme dan integritas dalam menjalankan tugas jurnalistik.

“Setiap wartawan harus menyajikan berita yang berimbang, tidak berpihak, serta menjaga independensi sebagai pilar utama dalam dunia pers,” tutupnya. (Dirham)